TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Pulau Gili Ketapang, Jatim, kini menghadapi krisis air bersih setelah pipa PDAM yang mengalirkan air ke pulau tersebut putus akibat tersangkut jangkar kapal besar.
Insiden ini menyebabkan pipa bawah laut bergeser hingga 900 meter dari posisi awal. Bahkan, jangkar yang diduga menjadi penyebab kerusakan ditemukan masih tersangkut di pipa tersebut.
Kepala Desa Gili Ketapang, Monir mengatakan, putusnya pipa ini telah mengakibatkan suplai air bersih ke pulau terhenti total selama empat hari terakhir. Akibatnya, warga mengalami kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan air harian mereka.
Ia memperkirakan, putusnya jangkar tersebut sekitar hari Jumat (22/11/2024), tepat saat kondisi air bersih ke rumah warga terhenti seketika. Beberapa warga sempat menandon air bersih di rumahnya. Tapi sebagian yang lain tak sempat menyimpan air bersih. Sehingga harus mencari ke dermaga.
"Selama empat hari ini, warga benar-benar kesulitan. Banyak yang tidak bisa mandi dan harus mengirit air bersih untuk kebutuhan konsumsi. Warga yang tidak punya stok air terpaksa mengambil air ke dermaga menggunakan galon," ungkap Monir.
Kondisi ini membuat warga harus berjuang untuk mendapatkan air bersih. Sebagian besar keluarga yang memiliki persediaan air hanya menggunakannya untuk minum dan memasak. Namun, mereka yang tidak memiliki stok air bersih harus bersusah payah mengangkut air dari dermaga, menempuh jarak jauh dengan peralatan seadanya.
Situasi ini tidak hanya memengaruhi kebutuhan dasar warga, tetapi juga aktivitas harian lainnya. Beberapa warga mengaku terpaksa mengurangi frekuensi mandi dan mencuci pakaian karena keterbatasan air.
“Kemarin sudah dicek oleh pihak PDAM. Kami harap perbaikan tersebut bisa segera teratasi agar masyarakat bisa beraktifitas seperti sedia kala,” harap munir.
Sementara itu, Kepala Unit PDAM Gili Ketapang, Syahreza membenarkan atas kejadian tersebut. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan. Ditemukan, ada pipa jenis HDPE yang putus di bawah laut dengan kedalaman 28 kilometer. Titik putusnya pipa tersebut sekitar 2 kilometer dari Gili Ketapang.
Putusnya pipa tersebut, katanya, disebabkan terseret oleh jangkar kapal. Terbukti di pipa yang terseret sejauh 900 meter itu masih terdapat jangkar kapal lengkap dengan rantai jangkar yang terpotong. Jangkar seberat 300 kilogram itu berhasil ditemukan dan diamankan pihak PDAM.
Kini pihaknya tengah berupaya untuk melakukan perbaikan segera.
Untuk memperbaiki kerusakan ini, langkah-langkah perbaikan telah direncanakan, termasuk penggantian pipa yang akan tiba dalam beberapa hari mendatang. Proses penyambungan pipa dijadwalkan selesai pada 1 Desember 2024, asalkan kondisi cuaca mendukung dan tidak ada kendala tambahan.
“Kemingkunan dalam waktu dekat, pipa yang terputus itu akan segera ditangani dan diperbaiki. Estimasi kami, perbaikan itu akan selesai pada awal Desember nanti. Jika tidak ada kendala lain,” jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pipa PDAM Putus Tersangkut Jangkar, Warga Gili Ketapang Krisis Air Bersih
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |