TIMES JATIM, BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah membuka kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi- Tsunami Ready (SLG-TR) yang digelar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Pantai Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar Jawa Timur, Senin (8/8/2022).
Menurutnya, SLG-TR merupakan wujud ikhtiar untuk tanggap bencana khususnya gempa bumi dan tsunami. Melalui kegiatan itu, ia berharap akan terbangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak terkait kesiapsiagaan. Sehingga masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dapat lebih selamat dari bencana.
"Oleh karena itu, besar harapan saya, momen Sekolah Lapang Gempabumi ini dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk melatih kesiapan masyarakat dan seluruh stakeholders kebencanaan," urainya.
Bupati Blitar yang akrab disapa Mak Rini itu menyebutkan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia.
Sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
Bupati Blitar Rini Syarifah memberikan cinderamata kepada Kepala BMKG Malang dalam kegiatan SLG-TR di Pantai Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar Jawa Timur, Senin (8/8/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)
"Dan seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Blitar merupakan satu diantara wilayah di Jawa Timur yang rawan terhadap bencana. Untuk itu saya minta bagi seluruh peserta kegiatan SLG-TR agar mengikuti kegiatan ini secara serius hingga paripurna," jelasnya.
Kegiatan SLG-TR menjadi momen untuk mewujudkan masyarakat siaga tsunami berdasarkan 12 indikator yang ditetapkan oleh IOC-UNESCO. antara lain, memiliki peta rawan bahaya tsunami, memiliki papan informasi publik tentang gempa dan tsunami dan memiliki peta evakuasi tsunami.
Dalam kesempatan itu, Mak Rini mengingatkan kepada seluruh elemen untuk memahami betul daerah rawan bencana yang telah dipetakan oleh masing-masing wilayah, mengaktifkan kembali early warning system, lakukan persiapan dan pengecekan perlengkapan penanggulangan bencana serta selalu koordinasi yang intens diantara semua pihak, baik di tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa/kelurahan.
"Saya berharap kegiatan ini dapat menigkatkan trust dan minat pelaku usaha untuk mengembangkan potensi wisata berbasis mitgasi bencana., sehingga masyarakat/wisatawan tidak ragu atau bahkan ada kekhawatiran untuk healing ke pantai," tegas Bupati Blitar, Rini Syarifah.(*)
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Imadudin Muhammad |