TIMES JATIM, JAKARTA – Profesor Kopi Indonesia Prawoto Indarto meluncur buku terbarunya berjudul Absolute Coffee secara virtual di acara diskusi Indonesia dalam Pusaran Arus Industri Kopi Dunia yang digelar oleh Indonesia KOPI Movement, Sabtu (12/3/2022) melalui Zoom.
Acara yang dimoderatori oleh Founder Kopi Spectrum Capt Tresna Y Putra ini menghadirkan sang penulis buku, Prawoto Indarto, dan R Yugian Leonardy dari Indonesia KOPI Movement.
Prawoto Indarto menjelaskan bahwa buku ini tidak lepas dari Java Effect yang menjadi awal mula buku ini lahir. Ia mengatakan bahwa Indonesia, dalam konteks ini adalah Jawa, memiliki potensi kopi yang luar biasa dalam kancah industri kopi dunia.
Namun pada 1875, kopi Jawa sempat terhenti karena saat itu ada penyakit karat daun atau hemileia vastatrix yang menyebabkan evolusi.
"Ada 6 evolusi yang saya catat dalam buku ini. Dari serangan itu, hanya menyisakan 4 perkebunan kopi Arabika di ujung timur pulau jawa. Perkebunan itu adalah blawan, jampit, pancoer, dan kayumas," jelasnya.
Menurutnya, Pulau Jawa memiliki peran dominan penyebaran kopi Arabika di dunia. Bahkan, 5/6 perkebunan dunia, 1/4 menggunakan benih kopi yang ditanamkan di pulau Jawa.
"Posisi kita sangat strategis sekali. Ada suatu masa yang membuat kekuatan ini menjadi putus," paparnya.
Ia menjelaskan bahwa kopi terlibat dalam dua revolusi besar dunia. Yakni revolusi Amerika dan Perancis yang lahir dan berangkat dari kedai kopi.
Profesor Kopi Indonesia Prawoto Indarto juga merupakan Peneliti Kopi dan Teh asal Indonesia. Ia menulis nuku pertama berjudul Re-born Java Preanger Coffee. Buku kedua The road to Java coffee. Buku ketiga Preanger: The Land of Coffee. Sedangkan Absolute Coffee adalah buku keempatnya. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Deasy Mayasari |