TIMES JATIM, PACITAN – Hujan deras yang mengguyur selama tiga hari terakhir mengakibatkan banjir di sepanjang Jalan MT Haryono, Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.
Debit air yang meluap dari drainase di kawasan tersebut menjadi salah satu penyebab utama genangan yang merepotkan warga.
"Kalau hujan terus menerus setiap tahun begini, banjir," ungkap Efi Agustina, warga RT 01/RW 01 Blumbang, Jumat (29/11/2024).
Pantauan TIMES Indonesia di lokasi bahwa ketinggian air pagi tadi sempat mencapai lutut orang dewasa.
Akibatnya, beberapa pengendara roda dua terpaksa menghentikan perjalanan karena kendaraan mereka mogok saat melintasi genangan air.
Aktivitas Warga Terganggu
Banjir ini tidak hanya berdampak pada lalu lintas, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi warga.
Efi Agustina, yang sehari-hari berjualan lotek, rujak cingur, dan dawet, terpaksa menutup warungnya karena kondisi yang tidak memungkinkan. "Hujan dua hari, warung tutup terus," keluh Efi.
Cuaca ekstrem yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat situasi semakin sulit bagi warga.
Hingga berita ini diturunkan, air belum juga surut, dan warga berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk mencegah banjir yang terus berulang.
Perlu Perbaikan Drainase
Genangan air yang terus terjadi setiap musim hujan di Lingkungan Blumbang ini menjadi bukti bahwa kapasitas drainase yang ada belum memadai.
"Drainase yang harusnya mengalir justru mampet, perlu perbaikan sih," katanya.
Penanganan Sementara di Lokasi Banjir
Pemkab Pacitan bergerak cepat merespons banjir yang merendam Jalan MT Haryono dan kawasan Blumbang akibat hujan deras selama tiga hari terakhir.
Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pacitan, Tony Setyo Nugroho, mengakui bahwa banjir tersebut dipicu oleh kerusakan teknis pada pintu air di kawasan Blumbang.
"Jadi gini, kasusnya Blumbang itu pertama kan aliran dari Kali Gerdon, Kelurahan Pucangsewu, memang sebagian kita alirkan ke situ. Nah, permasalahannya ternyata di Blumbang itu ada empat pintu klep, dua rusak, akhirnya airnya mampet. Akibatnya aliran dari Kali Kunir masuk ke Blumbang. Ini nunggu surut, nanti pintu airnya kita perbaiki," ujar Tony, kepada TIMES Indonesia.
Untuk mengatasi genangan yang masih tinggi, Pemkab Pacitan telah mengerahkan pompa air di depan SPBU Ploso. Namun, Tony mengakui bahwa solusi ini hanya bersifat sementara.
"Langkah kita sekarang lagi memompa air di depan Pom Bensin Ploso. Tapi intinya Blumbang itu ada permasalahan teknis. Apa yang kita rencanakan sebelumnya bleset, pintu airnya tidak berfungsi," imbuhnya.
Menurut Tony, perbaikan pintu air yang rusak akan dilakukan setelah air di kawasan tersebut surut. "Karena posisi airnya masih tinggi, belum bisa langsung diperbaiki. Nunggu surut dulu, besok kita perbaiki," jelasnya.
Rencana Perbaikan Drainase Tahun Depan
Selain masalah pintu air, Tony juga menjelaskan bahwa luapan air di beberapa kawasan kota, seperti di perempatan SDN Sidoarjo, disebabkan oleh drainase yang belum dikeruk. Pemkab baru akan mengalokasikan anggaran untuk pengerukan drainase ini pada tahun 2025.
"Kawasan kota yang meluap di perempatan SDN Sidoarjo itu karena drainase belum kita keruk. Anggarannya baru tersedia tahun depan. Harapannya ke depan, jalan Letjen Suprapto, Balangan, sampai Cuwik tidak ada luapan lagi," terang Tony.
Banjir yang terjadi di Jalan MT Haryono kawasan Blumbang tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga perlu ada perbaikan infrastruktur secara mendesak.
Warga berharap Pemkab Pacitan dapat segera memperbaiki pintu air yang rusak dan meningkatkan sistem drainase agar banjir serupa tidak terulang. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Bambang H Irwanto |