TIMES JATIM, LAMONGAN – Pelayanan kesehatan di Lamongan dipastikan makin mudah dan berkualitas. Pemerintah Kabupaten Lamongan mendukung penuh penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara RSUD dr. Soegiri dan 32 Puskesmas se-Kabupaten Lamongan, terkait sistem rujukan terpadu.
MoU ini menjadikan RSUD dr. Soegiri Lamongan sebagai "One Stop Referral Center", yaitu pusat rujukan terpadu yang menyediakan layanan kesehatan dari tingkat dasar hingga subspesialis dalam satu lokasi.
Pasien Tak Perlu Pindah-pindah
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan dukungan ini saat menjadi narasumber seminar layanan bedah mulut dan kolaborasi rujukan di Aula RSUD dr. Soegiri, Sabtu (1/11/2025).
"MoU ini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat, terutama dalam memudahkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan. Yang mana menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Lamongan," ujarnya.
Dengan sistem ini, masyarakat Lamongan yang membutuhkan rujukan tidak perlu lagi berpindah-pindah fasilitas kesehatan. Mereka bisa mendapatkan penanganan komprehensif, mulai dari diagnosis awal hingga perawatan lanjutan, di satu pusat rujukan. Hal ini tentu akan mempermudah dan memberikan efisiensi akses pasien terhadap layanan yang lengkap dan berkualitas.

Kerja sama ini sejalan dengan misi kedua Pemkab Lamongan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, berakhlak, dan adaptif, serta menguatkan program prioritas "Lamongan Sehat".
Tak hanya itu, peningkatan layanan kesehatan ini juga selaras dengan Asta Cita kelima Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yaitu "meningkatkan layanan kesehatan dan gizi seluruh rakyat".
Indeks Kesehatan Lamongan Konsisten Naik
Komitmen Pemkab Lamongan ini terbukti dari konsistensi kenaikan indeks kesehatan "Kota Soto". Tercatat, indeks kesehatan Lamongan pada tahun 2023 berada di angka 0,844, dan berhasil meningkat menjadi 0,847 di tahun 2024.
Untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas layanan, Pak Yes menekankan perlunya beberapa langkah, termasuk:
• Penguatan tata kelola dan efisiensi pembiayaan.
• Transformasi layanan yang berorientasi pada pasien.
• Peningkatan daya saing dan inovasi layanan.
• Integrasi sistem layanan primer dan sekunder.
Dalam kesempatan yang sama, Pak Yes juga meninjau langsung pelaksanaan bakti sosial operasi bibir sumbing yang merupakan kolaborasi antara RSUD dr. Soegiri Lamongan dengan RS Unair. (*)
| Pewarta | : Moch Nuril Huda |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |