TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sejumlah penari Gandrung Sewu Banyuwangi banyak yang pingsan, pada Sabtu, (12/10/2024) lalu, saat latihan di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi.
Perubahan jadwal latihan dari Sore hari mulai pukul 14.00 WIB menjadi Pagi hari mulai pukul 08.00 akibat protes wali murid justru berdampak buruk bagi para penari.
Terik panasnya sinar matahari yang menyengat membuat banyak di antara mereka tak kuat menahan panas dan kelelahan. Alhasil, sejumlah peserta tumbang.
Ketua Sanggar Wongso Arum, Riyadi mengaku peserta didiknya mengalami pingsan usai jadwal latihan diganti Pagi hari.
“3 peserta pingsan,” kata Riyadi kepada TIMES Indonesia, Senin, (14/10/2024).
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kelelahan akibat teriknya sinar matahari yang membuat peserta kepanasan.
“Latihan yang pertama (Jumat, 4 Oktober 2024 mulai pukul 14.00 sampai malam) peserta tidak ada yang pingsan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Gandrung Sewu, Suko Prayitno menyampaikan bahwa jadwal latian Gandrung Sewu 2024 ini akan digelar kembali mulai pukul 14.00.
“Kemarin semua peserta minta latihan mulai pukul 14.00 lagi,” terangnya.
Kembalinya latihan tersebut, masih Suko, berdasarkan permintaan dan kesepakatan peserta Gandrung Sewu yang akan tampil pada 26 Oktober 2024 di Pantai Boom Marina, Banyuwangi ini.
“Kurang lebih sekitar 5 orang kemarin yang pingsan,” tegasnya.
Suko berharap, semoga kegiatan Gandrung Sewu 2024 dengan mengangkat tema ‘Payung Agung’ ini dapat berjalan dengan lancar.
Untuk diketahui, pagelaran perpaduan seni tari dan budaya suku osing ini diikuti oleh 1.350 penari. Bahkan beberapa diantaranya berasal dari luar Banyuwangi, diantaranya Bali, Kediri, Pasuruan, Jember, dan Bondowoso. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |