TIMES JATIM, SURABAYA – Ratusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) menampilkan keahlian dari berbagai bidang jurusan dalam Expo & Expose Hebatnya SMK Jatim 2024 di Grand City Surabaya.

Pameran yang menggabungkan konsep display karya, workshop dan seminar itu akan berlangsung selama 12-14 Desember 2024 dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim Aries Agung Paewai pada Kamis (12/12/2024).

Pameran ini melibatkan sejumlah sekolah menengah kejuruan negeri dari berbagai jurusan. Mulai teknik komputer dan jaringan, multimedia desain grafis, farmasi, akuntansi, pelayaran, pariwisata, desain komunikasi visual, tata boga, dan perhotelan. 

Ada 44 tim industri kompetensi keahlian, juga target peluang 500 serapan tenaga kerja dalam job matching. Sementara Memorandum of Understanding (MoU) antara dunia industri dengan SMK ditargetkan mencapai 314 surat penandatanganan kerja sama. 

Aries mengapresiasi seluruh SMK di Jatim. Karena para guru dan siswa menunjukkan kompetensi dan keahlian mereka dalam pameran tersebut. Bahkan di antaranya telah bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Ia mengatakan, Expo & Expose merupakan bentuk apresiasi terhadap seluruh stakeholder pendidikan vokasi khususnya SMK di Jatim. Diharapkan masyarakat luas semakin memberikan dukungan terhadap pendidikan vokasi.

"Expo & Expose merupakan pameran pertama di Indonesia yang menampilkan secara langsung keahlian guru dan siswa SMK," kata Aries. 

Kadindik Jatim Aries Agung Paewai bersama Reno Halsamer dan Tim Mini Lemon Movie, Kamis (12/12/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, lulusan SMK berhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim.

Pada Agustus 2023, TPT di Jatim dari lulusan SMK 8,70 persen dan turun menjadi 6,81 persen pada Agustus 2024. 

"Semuanya tidak lepas dari peran dunia usaha dan dunia industri yang melibatkan lulusan SMK di Jatim," sambungnya seraya berharap Jatim bisa menjadi barometer nasional lulusan SMK berkualitas. 

Salah satunya SMKN 12 Surabaya yang menampilkan karya film layar lebar animasi Mini Lemon Movie di bawah bimbingan industri perfilman d'Topeng Kingdom Group milik Reno Halsamer.

Aries mengungkapkan kekaguman atas karya siswa SMKN 12 Surabaya yang dibimbing oleh Tim Mini Lemon. Ia juga melihat langsung proses desain karakter yang dipresentasikan oleh siswa saat pameran.

Sebagai bagian program SMK Pusat Keunggulan (PK), siswa SMKN 12 Surabaya jurusan animasi mendapat kesempatan magang di d'Topeng Kingdom Group. 

"Karya Mini Lemon ini sangat luar biasa dan d'Topeng Kingdom Group milik Pak Reno sudah membuka kesempatan bagi siswa agar dapat terlibat dalam pembuatan animasi kelas dunia ini, sungguh membanggakan," ungkap Aries. 

Proses pemagangan ini telah berjalan selama tiga tahun terakhir. Mereka terlibat dalam produksi film layar lebar yang direncanakan rilis awal tahun depan. 

"Ada 23 anak dari SMKN 12 Surabaya yang melakukan pemagangan," kata Ahmad Arif Rahman Hakim selaku guru animasi SMKN 12 Surabaya sekaligus Supervisor Animasi Mini Lemon Movie pada kesempatan yang sama.

Mini Lemon sendiri merupakan film animasi berbentuk buah lemon lucu berwarna kuning yang tengah mencuri perhatian anak-anak.

Reno Halsamer, sang penggagas mencoba mendobrak  dunia animasi digital yang mampu menggambarkan secara kuat kearifan luhur peradaban bangsa melalui tayangan edukatif dan menghibur tersebut.

Mini Lemon mengangkat kisah keseharian enam sahabat sepermainan. Ada Memey, Ucup, Slamet, Minggus, Bibie, Togar dan Wayan. Karakter Bibie dibuat khusus sebagai bentuk kekaguman dan penghormatan akan mendiang Bapak Teknologi Indonesia Prof B.J Habibie.

"Semua tokoh dapat menginspirasi anak-anak agar menjadi generasi berbudi pekerti luhur dan menguasai teknologi untuk kemajuan Indonesia," terang Reno Halsamer.

PT Mini Lemon Media Indonesia yang berada di bawah naungan d'Topeng Kingdom Group milik Reno Halsamer, menjadi dapur pengolahan proses penciptaan karya gambar gerak ini.

Reno, mengawali pembuatan Mini Lemon bukan tanpa alasan. Ia sadar akan sederet persoalan bangsa yang mendasar dan pentingnya menghadirkan hiburan edukatif serta inspiratif bagi anak-anak Indonesia demi menjaga ketahanan nasional. Seperti nilai toleransi, hormat kepada orang tua, gotong royong, peduli lingkungan hidup maupun cinta kepada bangsa dan negara.

Sementara saat ini, kata Reno, hiburan informasi di media mainstream dinilai sangat minim. Karya anak bangsa ini diharapkan menjadi angin segar bagi para orang tua yang ingin memberikan hiburan edukatif kepada putra-putri mereka.

"Kami menciptakan good character anak bangsa melalui Mini Lemon untuk mempersiapkan generasi muda dan anak-anak yang tangguh, cinta tanah air dengan membawa nilai-nilai kebaikan serta budaya yang merupakan warisan yang selalu kita banggakan," kata Reno.

Pegiat museum seni yang lahir di Surabaya itu menambahkan, karakter Mini Lemon mengombinasikan topeng koleksinya dan buah lemon.

Ia mengagumi keindahan artistik seni topeng yang merupakan artefak orisinil leluhur Bangsa Indonesia. Topeng juga diharapkan mampu mewakili karakter wajah masyarakat. Sementara lemon memiliki makna sebagai buah yang kaya akan manfaat serta baik untuk kesehatan tubuh.

"Wajah-wajah dalam karakter Mini Lemon adalah bentuk topeng koleksi saya," ujar kolektor benda kuno ini.

Reno menggandeng Heriyadi Natawijaya dalam proses pembuatan Min Lemon. Heri dikenal sebagai sutradara iklan, video klip dan animasi sejak 2009. 

Mini Lemon dibuat pada 2015 dan terus mengalami penyempurnaan dari tahun ke tahun sampai berbentuk karakter tiga dimensi. Mini Lemon juga bisa ditonton di aplikasi TV berlangganan seperti Netflix, Vidio, AppStore dan PlayStore.(*)