TIMES JATIM, BATU – Sukses membuat buku yang mengisahkan kehidupan KH Iskandar Sulaiman, Alfi Saifullah, penulis spesialis Sejarah dan Biografi asal Kota Batu ini menuliskan biografi Mbah Cholil Baureno, Kyai Pejuang dari Bojonegoro.
Buku setebal 374 halaman ini ditulis oleh Alfi dalam waktu yang relative singkat. Hanya butuh waktu tiga bulan saja Alfi menuliskan buku ini. Padahal untuk mengumpulkan fakta-fakta Sejarah ia harus melakukan penelusuran.
Hasilnya terhitung sejak tanggal 16 Desember 2023, Alfi menuli biografi kyai legendaris ini dan karya bukunya ini selesai pada pertengahan bulan Maret 2024.
“Nama beliau sebenarnya KH Cholil bin Abdullah Umar, namun masyarakat lebih mengenal beliau dengan panggilan Mbah Cholil, seorang Kyai Kharismatik dari Desa Pasinan, Kecamatan Baureno,”ujar Alfi kepada TIMES Indonesia.
Menurutnya, Mbah Cholil adalah sosok yang ‘komplit’ yang bukan hanya menguasai seluk beluk ilmu agama, namun ia adalah motor penggerak rakyat Bojonegoro dalam melawan Belanda saat revolusi fisik.
Mbah Cholil, menurut Alfi juga pernah menjadi seorang pejabat pemerintahan di Bojonegoro. Semua ini dikupas Alfi dalam bukunya ini.
“Saya bekerja tidak sendiri, banyak pihak yang membantu saya dengan memberikan informasi, data dan dokumen terkait Mbah Cholil,”jelas Alfi. Salah satu orang yang membantunya adalah Prof. Dr. Hj. Mufidah Cholil, M.Ag guru besar Sosiologi Hukum Islam di UIN Maliki Malang yang juga putri ke-11 dari Mbah Cholil Baureno.
Selain itu, sejumlah keluarga besar dan murid KH. Cholil bin Abdullah Umar juga turut serta membantunya dalam memberikan informasi, kritik, dan saran. Seperti Hj. Muchlisotin Cholil, KH. Zainudin Abdul Muhith, Gus Ahmad Kholil, Gus Ir M. Arief M.T, Gus Zaki Mubarok, Dra. Hj. Nanik Wijaya, KH. Zainudin Poleng dan KH. Muhaimin Pomahan.
Alfi juga mengaku mendapatkan tambahan data terkait surat-surat dan dokumen Mbah Cholil sebagai salah satu veteran dan pejuang dari Kapt Inf. Yudi Asmoro seorang Pustakawan di lingkungan Museum Brawijaya Malang.
“Dengan terbitnya buku ini, saya berharap nilai-nilai, kearifan, ketedanan, perjuangan Mbah Cholil dapat diserap sebagai 'energi alternatif' serta diteladani oleh segenap Masyarakat, khususnya kalangan muda. Kalau perlu, ada penghargaan khusus dari pemerintah terhadap Mbah Cholil. Ya, menurut hemat saya, beliau layak untuk dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional, mengingat jasanya yang begitu besar semasa perang kemerdekaan di Jawa Timur, khususnya di Bojonegoro,” tutur Alfi.
Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Literasi Nusantara Malang ini, rencananya akan pertama kali dirilis pada saat puncak acara Haul KH. Cholil bin Abdullah Umar beserta seluruh Masyayikh di Pondok Pesantren Darul Ulum AL-Cholily Pasinan, Bojonegoro yang akan dihadiri seluruh alumni Darul Ulum Al-Cholily.. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |