https://jatim.times.co.id/
Berita

Sejak Dulu, Dusun Junggo di Kota Batu Dikenal dengan Toleransi Beragama yang Tinggi

Selasa, 14 Desember 2021 - 18:23
Sejak Dulu, Dusun Junggo di Kota Batu Dikenal dengan Toleransi Beragama yang Tinggi Toleransi beragama yang kuat membuat kondisi dusun Junggo ini adem ayem karena warganya rukun. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BATU – Jauh sebelum Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ditetapkan. Dusun yang terkenal dengan pertanian buah apelnya ini, sejak dahulu memang dikenal dusun dengan toleransi beragama yang tinggi.

Bukan sekedar toleran terhadap kepercayaan umat yang lain, dengan sadar warga tergerak untuk menjaga kerukunan antar umat beragama tetap terjalin di desa ini. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Batu, H Rubai menjelaskan bahwa toleransi umat beragama di dusun ini sudah terjadi turun temurun sejak dahulu kala.

Keberagaman agama di dusun ini terlihat dari jumlah penduduk yang memiliki beragam agama dengan tempat peribadatan yang berbeda dengan jumlah yang begitu banyak. Di desa ini terdapat 7 Masjid, 5 Pura dan 3 Gereja, salah satunya terdapat Pura terbesar di Indonesia yang ada di desa ini.

“Contoh kalau hari Jumat, ketika umat Muslim sedang menjalankan ibadah sholat Jumat, para Pecalang Hindu dan umat Kristiani yang menjaga dan menata parkir ini. Begitu juga sebaliknya, ketika umat Hindu dan Kristiani yang sedang ada kegiatan peribadatan, teman-teman Muslim yang menjaga,” ujar Rubai.

Kepala Dusun Junggo, Nurhadi menuturkan bahwa dusun yang berada di Utara Taman Rekreasi Selecta ini memiliki penduduk berjumlah 3000 jiwa. Dari jumlah tersebut warga yang memeluk agama Islam sebanyak 85 persen, Hindu 10 persen dan Kristen 5 persen.

Dusun-Junggo.jpg

Sejak nenek moyang, antar pemeluk agama di dusun ini guyub rukun seduluran. Dimana mereka hidup bersama dengan toleransi tinggi. Karena toleransi agama yang tinggi ini, banyak tradisi yang berkembang di masyarakat.

Salah satunya adalah tradisi anjangsana ketika hari raya. Setiap Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal maupun hari raya Hindu selalu ramai. Karena masing-masing umat ikut bergembira dengan datangnya hari raya masing-masing agama.

Contohnya saat Idul Fitri, umat Hindu dan Kristen turut bergembira dengan ikut beranjangsana ke rumah-rumah warga Muslim untuk mengucapkan selamat hari raya. Begitu juga ketika hari Hindu dan Hari Raya Natal, warga Muslim ikut beranjangsana keliling kampung.

Begitu juga saat umat membangun tempat ibadah, seluruh warga membantu tidak memandang agama, sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian di dusun ini.

“Sudah turun temurun seperti itu, yang jelas sejak saya kecil hingga saat ini, tradisi ini masih hidup,” ujar Nurhadi.

Nurhadi bersyukur, Dusun Junggo yang dipimpinnya ini ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama. “Tentu sangat bahagia sekali ditetapkan wali kota menjadi Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama, warga semakin mantap untuk menjaga kerukunan di dusun kita,” ujar Nurhadi.

Pewarta : Muhammad Dhani Rahman
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.