https://jatim.times.co.id/
Berita

Tradisi Ater Tajin Safar, Cara Warga Probolinggo Mempererat Tali Silaturahmi

Senin, 21 Agustus 2023 - 20:28
Tradisi Ater Tajin Safar, Cara Warga Probolinggo Mempererat Tali Silaturahmi Tajin Safar buatan Elwis, warga asal Ketapang, Kota Probolinggo. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Warga Probolinggo, Jawa Timur, punya tradisi kuliner setiap memasuki Bulan Safar. Pada bulan kedua dalam Kalender Hijriah ini, warga setempat membuat makanan khas bernama Tajin Safar.

Tajin Safar ini tak hanya enak dimakan. Ia juga punya fungsi sosial, yaitu mempererat tali silaturahmi. Dalam tradisi Probolinggo, warga setempat saling membagikanTajin Safar kepada sanak saudara dan tetangga.

Tradisi saling membagikan tajin ini mereka sebut dengan Ater-Ater: Ater-Ater Tajin Safar.

Tradisi ini misalnya tampak di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, kota setempat. Saat Bulan Safar itu tiba, warga terbiasa membuat Tajin Safar.

Ater-ater Tajin Safar ini memiliki makna dan filosofis tersendiri bagi warga setempat.

Elwis Nur Afniati (37) warga setempat mengatakan, tradisi ini sudah dari turun temurun. Ia menyebut, tradisi Tajin Safar mirip dengan tradisi Tajin Sora pada bulan Muharram.

Tajin-Safar-2.jpgElwis, warga Kota Probolinggo tunjukkan hasil Tajin Safar buatannya. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)

“Bedanya untuk Tajin Safar, menunya berupa tajin yang terbuat dari tepung yang dibuat bulat-bulat,” tuturnya, Senin (21/8/2023)

Berdasarkan informasi dari para sesepuh yang ia ketahui, Ater-Ater Tajin Safar dilakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT, dengan bersedekah makanan kepada sanak saudara dan tetangga terdekat.

Selain itu, tradisi ini juga dapat mempererat tali silaturahmi.

“Tradisi ini merupakan tradisi leluhur yang hingga kini tetap dilakukan, termasuk di Kelurahan Ketapang ini,” katanya.

Bentuk Tajin Safar

Tajin Safar merupakan tajin atau bubur yang terbuat dari tepung beras atau beras ketan, gula merah dan santan.

Umumnya, tajin atau jenang Safar berwarna merah. Yang unik dari bentuk tajin ini adalah adanya taburan bubur padat sebesar kelereng, yang biasa disebut candil. 

Tak hanya itu, ada bubur warna putih dengan rasa sedikit asin di atasnya. Kemudian Tajin Safar disirami kuah santan.

Tajin-Safar-3.jpgProses pembuatan Tajin Safar. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)

Pada perkembangannya, ada masyarakat yang membuat tajin safar berwarna cokelat. Meski demikian, bahan dan cara membuatnya tetap sama.

Bagaimana penyajiannya? Tajin Safar biasa disajikan di atas piring, yang dilapisi dengan daun pisang muda. Ini berguna untuk menambah aroma tersendiri pada tajin.

Begitu selesai, Tajin Safar diantar ke sanak saudara dan tetangga terdekat. Sehingga warga yang tidak membuat tajin, bisa mendapatkan kiriman dari tetangga maupun keluarga.

“Makna tersirat pada warna Tajin Safar mengingatkan kepada seseorang terhadap asal-muasal manusia, agar tidak sombong dan selalu mengasihi sesama, termasuk makhluk ciptaan yang Maha Kuasa,” lanjutnya.

Menurutnya, generasi muda perlu mengetahui hal tersebut. Sebab, sangat disayangkan jika tradisi ini hilang tertelan zaman. Apalagi, ia mengandung nilai-nilai kearifan yang tinggi. 

“Selain sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, dalam kehidupan sosial kita harus saling berbagi, bertegur sapa, saling asih dan asuh,” ucap Elwis, di sela membuat Tajin Safar, tradisi warga Probolinggo. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.