TIMES JATIM, LAMONGAN – Unicef dan Dinas Pendidikan Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Digital Skill. Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia terutama remaja dalam teknologi digital. Sebagai pelaksana program dipercayakan kepada Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Pelatihan peningkatan digital skill di tahun 2023 diikuti 2.042 remaja dari 62 sekolah 30 kabupaten.
Aplikasi mobile, website, video konten layanan masyarakat, konten poster dan digital marketing merupakan materi yang diberikan kepada peserta. Selain itu, produk non digital juga diberikan dalam bentuk boga, busana dan rias kecantikan.
Target peserta sekolah formal maupun non formal PKPM atau SKP. Target utama digital skill adalah sekolah yang berada dipinggir kota atau remaja yang tidak melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pelatihan ini mempersiapkan menghadapi kebutuhan ataupun tantangan yang ada di abad 21, baik dalam hal pekerjaan maupun kemampuan yang bersifat grafis digital dan pembuatan aplikasi.
"Hal ini digunakan untuk mendukung yang sebelumnya ada SMA Double Track di mana mereka diberikan ketrampilan kecakapan kerja dan wirausaha. Dan UNICEF masuk dalam kecakapan digital,” kata Fajar Baskoro, Ketua Tim Digital ITS, Kamis (29/2/2024).
Pelatihan Digital Skill bagian dari Program Double Track yang sudah diselenggarakan di sekolah berbagai daerah Jawa Timur. Tuntutan dunia kerja yang saat ini sarat akan program digital. Setiap anak muda paling tidak siap dengan dunia digital.
"Memberikan kesempatan luas memasuki dunia kerja melalui aplikasi dan paltform digital maka diperlukan peningkatan kemampuan digital,” kata Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.
Pelatihan digital skill ini dilaksanakan 13 Juli 2023 sampai 29 Februari 2024 dalam tiga tahap muai dari sosialisasi ke sekolah, FGD, pelatihan trainer dan mentor, pelatihan siswa, grand launching, uji ketrampilan, workshop, boot camp hingga presentasi day.
"Output program, 90 persen menyatakan kegiatan ini sangat berguna untuk meriah pekerjaan di platform digital," kata Direktur Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha (DPKU) ITS, Tri Joko Wahyu Adi ST,MT, PhD.
Dengan mengikuti pelatihan kolaborasi Unicef, ITS, dan Dinas Pendidikan Jatim ini diharapakan siswa mampu menghadapi pekerjaan di berbagai platform digital dan aplikasi lainnya. Selain mengikuti pelatihan, peserta wajib melaksanakan bakti karya digital, sebuah kegiatan sosial dengan memanfaatkan keterampilan digital yang sudah dipelajari siswa saat pelatihan. Dan bakti karya digital ini dapat membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |