TIMES JATIM, SURABAYA – Akhir pekan tidak menyurutkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beraktivitas. Sabtu (6/3/2021) dirinya bertandang ke kediaman Wali Kota Surabaya periode 2002-2010 Bambang DH. Walikota Eri Cahyadi hadir didampingi langsung Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono.

Tiba sekitar pukul 13.30 WIB, kehadiran Eri Cahyadi adalah untuk menimba ilmu kepada Bambang DH yang memiliki segudang pengalaman memimpin kota Surabaya.

“Saya ke sini ngangsu kaweruh (mencari ilmu). Beliau banyak pengalaman. Beliau sukses membawa Surabaya menjadi hebat. Sehingga apa yang telah beliau kerjakan akan saya teruskan. Bagi saya, kesempurnaan adalah ketika kita bisa melanjutkan kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan pemimpin sebelumnya,” ungkap Eri.

Eri yang juga mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengaku banyak memperoleh masukan dari Bambang DH mengenai permasalahan aset, banjir, juga program-program yang harus berpihak kepada wong cilik.

“Apalagi sekarang masa pandemi Covid-19. Pasti akan banyak mengoper kegiatan dan anggaran. Namun yang pasti, semua itu demi wong cilik. Itu yang akan saya pegang nanti sampai akhir masa jabatan,” jelasnya.

Tidak terasa ketiganya telah berdiskusi selama dua jam lebih. Bambang DH yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI mengungkapkan bahwa sebenarnya komunikasi antara dirinya dengan Eri selalu terjalin, begitu pula saat masa kampanye tahun lalu.

“Karena sekarang ada waktu longgar, Mas Eri bersama Pak Awi (baca: Adi Sutarwijono) bisa main ke sini. Saya sempat menyampaikan beberapa hal kepada Mas Eri, seperti pengamanan aset harus jadi perhatian pemkot. Apalagi aset ini juga menjadi perhatian pemerintah pusat. Selain itu juga masalah lingkungan, banjir dan hal-hal teknis lainnya,” ujar Bambang DH.

Menurut Bambang DH, setiap pemimpin mempunyai ciri khas masing-masing. Di mana setiap pemimpin yang terpilih pasti ingin membawa perubahan. Maka dari itu, ia berpesan kepada Eri Cahyadi agar memimpin dengan gayanya sendiri.

“Mas Eri punya komitmen untuk membawa Surabaya lebih baik. Tidak arif dan bijaksana jika saya harus mengarahkan, kamu harus begini, kamu harus begitu. Biarkan Mas Eri memimpin dengan gayanya sendiri. Karena setiap pemimpin itu punya gayanya masing-masing,” tandasnya.

Lanjut Bambang DH, Eri dengan latar belakang birokrat tentunya sudah memahami berbagai permasalahan Kota Pahlawan. Apalagi sosok Eri sudah pernah menjajal banyak OPD (organisasi perangkat daerah).

“Yang penting, apa yang baik dia teruskan. Yang kurang baik dikoreksi sehingga menjadi lebih baik,” pesannya.

Sementara itu, Adi Sutarwijono mengaku senang dengan pertemuan Eri Cahyadi dan mantan wali kota Surabaya ini. Banyak hal penting yang dapat diserap oleh Eri sebagai wali kota baru.

“Kami banyak membicarakan tentang kerakyatan, persoalan Surabaya seperti banjir, taman, dan pembenahan kampung. Utamanya Pak Bambang DH tadi menekankan soal keperpihakan pemerintah kepada wong cilik,” paparnya.

Keperpihakan program Bambang DH kepada wong cilik selama memimpin harus bisa diteruskan oleh Wali Kota Eri Cahyadi. Adi sebagai Ketua DPRD Surabaya yakin, pemimpin muda satu ini dapat mewujudkannya melalui kebijakan-kebijakan konkrit, yang bisa dirasakan oleh warga Surabaya. “Mas Eri punya respon yang sangat cepat soal itu,” tutupnya. (*)