TIMES JATIM, GRESIK – Sebanyak 30 mahasiswa Polbangtan (Politeknik Pembangunan Pertanian) yang magang di PT Petrokimia Gresik diterjunkan untuk membantu petani. Melalui program Sekolah Makmur, mereka diterjunkan ke berbagai daerah.
Program inisiasi Petrokimia Gresik ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang pertanian. Selain itu, ini merupakan komitmen peningkatan layanan bagi para petani di berbagai daerah.
Salah satu peserta, Rahmad Darmawan mengatakan, kegiatan ini sangat bagus untuk menambah skill bidang pertanian. Mahasiswa Polbangtan Malang ini pun bangga bisa ikut berkontribusi.
"Tentu senang sekali ikut, kami nantinya akan mengawal petani dalam pengaplikasian pupuk, budidaya, juga dibekali alat uji tanah," katanya usai diberangkatkan PT Petrokimia Gresik ke sejumlah daerah, Jumat (30/9/2022).
Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Polbangtan memberikan kesempatan bagi mahasiswa aktif untuk mengikuti program ini.
Pada Batch I, sebanyak 30 peserta terpilih menjadi Taruna Makmur, yang berasal dari Polbangtan Malang, Yogyakarta-Magelang, dan Bogor. Mereka juga menjalani masa induksi atau pembekalan materi, serta pembinaan mental dan fisik selama 10 hari.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa, Sekolah Makmur sejatinya digagas untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur Kementerian BUMN.
“Program ini, merupakan salah satu implementasi dari strategi customer intimacy Petrokimia Gresik dalam menghadirkan solusi atas berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani,” ujar Dwi Satriyo.
Dikatakan Dirut Dwi, program induksi difokuskan pada pengetahuan tentang perusahaan, budidaya tanaman, pemasaran, communication skills, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta distribusi pupuk dan teknik sosialisasi.
Sementara, pembinaan mental dan fisik dilakukan untuk meningkatkan daya juang Taruna Makmur dalam menghadapi berbagai kendala saat menjalankan tugasnya di lapangan.
“Saat ini, puluhan Taruna Makmur siap diberangkatkan ke berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Nantinya akan berperan dalam pendampingan administrasi dan operasional budidaya pertanian selama enam bulan," imbuhnya.
Selain mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur dan Project Agrosolutions, Sekolah Makmur juga menjadi salah satu upaya Petrokimia Gresik dalam mendorong regenerasi petani di tanah air.
Seperti diketahui, Petrokimia Gresik senantiasa aktif melibatkan generasi muda dalam upaya optimalisasi sektor pertanian, salah satunya melalui kegiatan Jambore Petani Muda yang diselenggarakan setiap tahun, dan kali ini melalui Sekolah Makmur.
“Melalui program ini, kami mengajak generasi muda untuk melihat langsung betapa besar potensi sektor pertanian jika dikelola dengan optimal. Hal ini diharapkan akan menjadi magnet bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian,” imbuh Dwi Satriyo.
Diapresiasi Menteri BUMN RI
Secara virtual, Menteri BUMN RI, Erick Thohir menyampaikan bahwa, peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani saat ini menjadi fokus dari Kementerian BUMN sesuai dengan arahan dari Presiden RI.
Untuk itu ia mengapresiasi inisiatif Sekolah Makmur yang dilaksanakan oleh Petrokimia Gresik selaku anggota holding Pupuk Indonesia, sebagai komitmen peningkatan layanan dalam mendorong tingginya produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Kita harus bisa menjalankan program Makmur yang saat ini kita perluas pemahaman dan kontribusinya, hingga pada regenerasi pejuang pertanian melalui penempatan Taruna Makmur," imbuh Erick.
Makmur sendiri berawal dari Project Agrosolution yang diinisiasi Pupuk Indonesia, yang kemudian diadopsi oleh Kementerian BUMN dan digulirkan menjadi program nasional sejak Agustus 2021.
"Saya titipkan tanggung jawab dan tugas dari program Makmur di wilayah kerja seluruh Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi yang kompak di lapangan, dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia berkelanjutan,” ujarnya menanggapi Petrokimia Gresik terjunkan 30 mahasiswa magang untuk bantu petani. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Irfan Anshori |