TIMES JATIM, MALANG – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (1/8/2024) bergerak naik 70,223 poin (+0,968 persen) sehingga ditutup pada level 7.325,99 dengan didukung oleh kenaikan saham-saham big caps perbankan, ditambah dengan rebound yang terjadi pada saham-saham sektor konstruksi.
Langkah The Fed untuk mempertahankan suku bunga, ditambah signal-signal bakal menurunkan suku bunga mulai bulan September, direspon positif oleh pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Beberapa berita negatif dalam negeri seperti turunnya angka PMI Manufacturing hingga dibawah level 50, atau tepatnya di level 49,30 yang menandakan adanya kontraksi pada sektor manufaktur, serta kinerja buruk yang dilaporkan oleh UNTR, terlihat tidak mendorong Pelaku Pasar untuk melakukan posisi jual.
“Penutupan IHSG pada level 7.325,99 ini berarti IHSG kembali berada dalam tred naik jangka pendek, meski potensi kenaikannya juga belum terlalu jelas. IHSG dalam kisaran konsolidasi 7.210-7.345,” kata Satrio Utomo, pengamat pasar modal dari Komunitas Trader Saham RencanaTrading, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, turunnya PMI Manufakur dibawah 50 itu menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi sedang berada dalam masa kontraksi. Ini sebenarnya adalah sebuah kabar yang tidak bagus karena terakhir PMI Manufaktur dibawah 50, sekitar Juli-Agustus 2021, Indonesia masih berada dalam periode akhir dari recovery Covid.
Di akhir masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi kita terlihat berada dalam ancaman. Meski pelaku pasar sepertinya lebih memilih untuk merespon kemungkinan penurunan suku bunga ke depan, baik dari The Fed maupun dari Bank Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Respon Hasil FOMC, IHSG Naik Hampir 1 Persen
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |