TIMES JATIM, SURABAYA – International Conference on Business and Engineering Management Technology (IConBMT) 2021 yang diselenggarakan oleh Fakultas Bisnis Manajemen ITS Surabaya memberikan kesempatan untuk membahas hasil penelitian berkualitas tinggi di bidang Manajemen Bisnis dan Teknik.

Acara tersebut juga mengundang pakar internasional terkenal untuk menjadi moderator presentasi makalah dan diskusi untuk membantu memajukan disiplin Manajemen Bisnis dan Teknik digelar secara virtual pada Sabtu,(31/7/2021).

Salah satu narasumber Dr.Ir. Abdul Hamid MP mengambil tema 'Study Land Suitability for Smelter Procsessing Industry in East Java' membahas tentang lahan industri pengelolahan pemurnian atau bisa disebut peleburan logam di Jawa Timur, bahwa industri tersebut sangat tergantung dengan lahan.

"Position of the location can determine the success or failure of the business carried out because it is an important clementin etermining the income earned
and the costs that must be incurred Various factors need to be considered in determining the location. For bussinese a actors operating in a globalized world there are various factors that must be considered when choosing country or region or place to carry out their industrial operations," ungkap Abdul Hamid saat pemaparan.

"Posisi lokasi dapat menentukan berhasil tidaknya usaha yang dijalankan karena merupakan unsur penting dalam menentukan pendapatan yang diperoleh dan biaya yang harus dikeluarkan. Berbagai faktor perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi. Bagi para pelaku usaha yang beroperasi di dunia yang mengglobal, ada berbagai faktor yang harus diperhatikan dalam memilih negara, wilayah atau tempat untuk menjalankan kegiatan industrinya,"ungkap Abdul Hamid.

Beberapa metode alternatif untuk bisnis smelter adalah ada tiga, meliputi identifikasi, metode pemilihan lokasi alternatif faktor penilaian dan analisis statitika BIPlot berikut penjelasan menurut Abdul Hamid.

Pertama,  Identifikasi. Abdul Hamid menyampaikan dukungan perencanaan kesesuaian lokasi kawasan industri pengolahan smelter merupakan pedoman perencanaan yang dijabarkan untuk mendorong percepatan laju pertumbuhan sektor industri secara berkelanjutan.

Kedua, metode pemilihan lokasi alternatif faktor penilaian. Suatu metode penentuan lokasi yang menekankan pada objektivitas dalam proses identifikasi biaya yang sulit untuk dievaluasi.

Ketiga, Analisis statistika BIPlot. Abdul Hamid menyampaikan untuk pemetaan dan pemetaan persepsi dari satu set objek. Beberapa nilai indeks pertimbangan karakteristik pengelolahan smelter di Jawa Timur mulai dari kualitas tenaga kerja hingga sumber tenaga listrik.

Karakteristik kondisi tanah memiliki presentase tinggi untuk bisnis smelter di Jawa Timur adalah harga, ketersediaan, perlawanan, topografi dan regulasi di daerah setempat.

"Harga 79,17, ketersediaan 78,75, perlawanan 77,50, topografi 76,67 dan RT Rw mencapai 76,25. Karakteristik harga menempati pertama dalam pemilihan laham," jelas Abdul Hamid.

Khususnya di Jawa Timur memiliki beberapa lahan smelter yaitu Tuban, Lamongan, Gresik, Probolinggo dan Banyuwangi.

Skenario perbandingan harga dan kebutuhan lahan untuk kawasan industri smelter di Jawa Timur, perbandingan harga lahan di setiap kabupaten yang terdapat pengelolahan smelter.

Perbandingan harga dan kebutuhan lahan kawasan industri smelter baja di Jawa Timur mulai dari harga per meter persegi dan butuh lahan sekitar 1.500 hektar dan 2.500 hektar.

Pembangunan bisnis ini harus didukung dari beberapa pihak, bukan hanya untuk investor tetapi pemerintah harus membangun komitmen dan membangun hubungan untuk semakin melakukan pengembangan industri.

"Apapun bentuknya setiap ada usaha bentuk pembangunan. Harus di integrasi Pemerintah ikut andil di dalam membangun suatu program, bukan hanya semangat membangun komitmen tapi juga kuat dalam membangun hubungan terutama pemerintah harus ikut andil di dalamnya butuh comprehenship, commitment," tutup Abdul Hamid, dalam IConBMT ITS Surabaya. (*)