TIMES JATIM, TUBAN – Memiliki sanad Al-Qur’an merupakan impian dan kebanggaan di setiap para penghafalnya. Sebuah silsilah istimewa yang bersambung hingga Nabi Muhammad SAW dari Malaikat Jibril dari Rabb semesta alam. Tak heran jika banyak guru yang berlomba-lomba untuk bisa meraihnya.
Adanya pewarisan hafalan Al-Qur’an 30 juz dari Rasulullah SAW, Sahabat, Tabiin, Tabiut tabien, para Imam Qiraah (Qiraah Sab’ah), bersambung hingga generasi sekarang. Dengan adanya sanad maka keaslian dan keotentikan Al-Qur’an tetap terjamin sejak era hidupnya Rasulullah hingga hari kiamat nanti.
Ada 2 syarat utama yang harus dimiliki oleh seseorang yang hendak mewarisi sanad Al-Qur’an. Yakni, hafalan Al-Quran yang kuat (mutqin) dan menguasai ilmu tajwid.
Achmad Maulana Kepala Divisi Al-Qur’an LPIT Al Uswah Tuban Jawa Timur berhasil meraih sanad tilawah dan tahfidz 30 juz Qiraah Riwayat Hafs 'An Ashiim Min Thoriiq Asyaathibiyyah dari Syekh Taufiqurrahman Al Atsari dari Mesir. Sanad ini ia dapatkan langsung dari mesir setelah tes tilawah dan tahfidz secara online dari Indonesia.
Guru Asal Desa Jadi Semanding Tuban ini menceritakan, awalnya ia ingin punya sanad langsung dari yang pakar Al-Qur’an. Ia cari-cari info temannya yang di Mesir, ketika sudah dapat di Syekh Taufiqurrahman Al Atsari. Ia langsung daftar dan diterima. Ia lantas menjalani ites tilawah 30 juz oleh Syekh Taufiqurrahman Al Atsari selama 33 hari selesai. Target dalam sehari minimal 2,5 juz. Terkadang juga lebih menyesuaikan jadwal.
“Adapun yang diteliti betul dan dikoreksi oleh Syekh Taufiqurrahman Al Atsari yakni makhorijul huruf, sifatul huruf, dan tajwid secara keseluruhan. Alhamdulillah saya lulus tilawah 30 juz”, terangnya kepada TIMES Indonesia, Senin (28/3/2022).
Lanjut Maulana, seusai lulus tilawah 30 juz, lantas ia lanjutkan tes tahfiz 30 juz. Awal tes tahfidz di bulan November 2021 dan selesai Februari 2022. Alhamdulillah sertifikat sanad turun bulan Maret 2022 setelah melalui beberapa proses.
“Saya dapat sanad di urutan 29 dari Syekh Taufiqurrahman Al Atsari yang tersambung lurus ke Rasulullah. Saya di urutan sanad ke 30 sekarang atas nama Achmad Maulana bin Sumono bin Sumadi dari Indonesia,” ungkap guru muda ini dengan bangga.
Ke depan Maulana ingin mengajarkan apa yang diperoleh ke guru-guru Al-Qur’an Al Uswah Tuban dan umum. Ia juga bisa mengeluarkan sanad kepada yang telah lulus baik tilawah dan tahfidznya. Selain itu, ia juga akan membuka kelas bejalar Al-Qur’an di rumahnya di Perumahan Bukit Karang Tuban.
“Setelah saya lulus dari Mesir, jadi lebih paham beberapa ilmu. Jika dulu saat saya belajar di Indonesia ada perbedaan. Saya jadi lebih banyak referensi untuk mengajarkan Al-Quran,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Safuwan |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |