Berita

Anwar Sadad: Republik Ini Berutang pada Anak-anak Muda

Jumat, 24 September 2021 - 06:32
Anwar Sadad: Republik Ini Berutang pada Anak-anak Muda Ketua Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad (Foto; Dok.TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Ketua Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad terus mendorong kontribusi dan eksistensi anak muda sebagai salah satu elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sadad berharap mereka menjadi bagian dari kontestasi politik 2024 mendatang.

Terlebih saat ini Indonesia tengah mengalami bonus demografi atau terdapat pertumbuhan 63 juta tunas muda milenial. 

"Tentu ini suatu potensi yang besar dan saya berharap hari-hari ini adalah masa-masa di mana anak muda mengambil peran yang penting karena mereka nantinya memimpin di masa mendatang," jelasnya saat membuka diskusi Kamisan Virtual Partai Gerindra Jatim bertema Pemuda Bicara Politik? Kenapa Tidak!, Kamis (23/9/2021) malam. 

Pria yang akrab disapa Gus Sadad itu menambahkan, para pemuda yang berproses hari ini kelak juga akan mewarnai Indonesia emas tahun 2045 sebagai calon pemimpin potensial.

"Masa-masa menjelang 40-50 adalah masa-masa emas," tandasnya. 

Flash back pada sejarah bangsa, Sadad menceritakan bagaiman Bung Karno menjadi presiden saat usia 44 tahun. Bung Hatta menjadi presiden di kisaran usia yang tidak terlalu jauh. Kemudian Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri pertama kali pada usia 36 tahun. Begitu pula dengan Adam Malik yang menjadi Wakil Ketua DPR sekitar 28 tahun.

"Jadi sebenarnya Republik ini berutang pada anak-anak muda. Kita melihat betapa peran dari anak-anak muda hari ini dan di masa lalu sudah terbukti mereka punya peran yang sangat besar," terang Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut. 

Oleh karena itu, imbuhnya, Partai  Gerindra sangat menjaga elan vital yang dimiliki anak muda. 

"Itu harus terus dipertahankan dan diledakkan dalam bentuk kontribusi mereka. Baik dari segi gerakan maupun pemikiran dan itu menjadi penting karena kita berhadapan dengan suatu fenomena, suatu fakta beberapa tahun yang lalu Alvara membuat survei dan ternyata hasil surveinya cukup membuat kaget," bebernya. 

Sadad menjelaskan, berdasarkan hasil survei Alvara, ternyata hanya 22 persen dari kalangan milenial yang tertarik dengan kajian-kajian negara dan politik. Itu artinya ada 78 persen dari mereka yang apatis terhadap politik.

"Bagi saya tentu ini cukup menyesakkan dada karena kalau kita tidak cukup resources anak muda di pentas politik, yang kita khawatirkan politik akan diisi oleh orang-orang yang frame berpikirnya yang gerakan-gerakan politiknya tidak mencerminkan suatu pandangan-pandangan yang adaptatif terhadap perkembangan zaman," ujarnya. 

Ia menyebut, para pemuda masa kini memiliki kemampuan lebih dalam hal berkomunikasi, curiousity atau rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mereka memiliki kreativitas. 

Mereka juga memiliki kelebihan kolaborasi dengan elemen anak muda yang lain. Bukan cuma dengan sesama anak negeri bahkan dengan negara lain. 

"Mereka adalah bagian dari borderless society atau tanpa batas negara. Karena itu Partai Gerindra ingin menjadi bagian dari dinamika anak muda di dalam memahami, bergagas, beride, memberikan kontribusi, sumbangan pemikiran kepada kita terutama  kepada kami yang ada di DPD Partai Gerindra," ungkap Anwar Sadad.(*) 

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.