https://jatim.times.co.id/
Berita

Penguatan SDM Puskeswan di Lamongan Jadi Kunci Pengendalian PHMS dan Zoonosis

Jumat, 13 Desember 2024 - 18:28
Penguatan SDM Puskeswan di Lamongan Jadi Kunci Pengendalian PHMS dan Zoonosis Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom, drh., M.S. menjadi salah satu narasumber dalam pengmas di aula lantai 2 Disnakeswan Lamongan, Jumat (13/12/2024). (Foto : Moch. Nuril Huda/ TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, LAMONGAN – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan sukses mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) yang bertujuan memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). 

Bertempat di aula lantai 2 Disnakeswan Lamongan, kegiatan ini mengusung tema “Penguatan SDM Puskeswan sebagai Ujung Tombak Pengendalian Penyakit Hewan Menular dan Strategis (PHMS) dan Zoonosis”.

Sebanyak 42 petugas dari sembilan Puskeswan se-Lamongan mengikuti pelatihan ini. Mereka dibekali materi strategis untuk mengendalikan penyakit hewan seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD), yang kasusnya mengalami peningkatan signifikan di Kabupaten Lamongan berdasarkan data iSIKHNAS 2024.

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan di FKH Unair, menandakan kolaborasi akademik yang kuat untuk mendukung pengembangan SDM lokal yakni Ilsan Arvan Nurgas, drh., M.Si. (S3), Elisa Diah Pratiwi, drh., dan Tiza Wuri Mawaddah, drh. (S2)

Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom, drh., M.S mengemukakan, pentingnya peran biologi molekular menjadi kunci dalam pengendalian penyakit. "Pentingnya vaksinasi berbasis sebaran virus di lapangan serta kewaspadaan terhadap penularan antarspesies tidak bisa diabaikan," ujar Prof Nidom. 

Dengan penguatan kapasitas petugas Puskeswan, Lamongan diharapkan dapat lebih tanggap dalam menangani PHMS dan zoonosis.

"SDM Puskeswan adalah ujung tombak yang langsung berhadapan dengan tantangan kesehatan hewan. Mereka harus dibekali dengan kemampuan terbaik," katanya. 

Selain itu, Dr. Kadek Rachmawati, drh., M.Kes menyampaikan pentingnya konsep biosecurity tiga zona dan desinfeksi sebagai langkah pencegahan penyebaran kuman.

“Biosecurity adalah langkah pertama dalam mencegah masuknya penyakit ke peternakan,” ujarnya. 

Sementara itu, Dr. Kuncoro Puguh Santoso, drh., M.Kes menekankan pentingnya surveilans sebagai dasar pengendalian penyakit.

"Dengan surveilans, kita dapat memahami faktor risiko dan menentukan langkah mitigasi yang tepat," tutur Puguh.

Kegiatan ini membuktikan pentingnya sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan kesehatan hewan yang semakin kompleks. Lamongan kini optimistis dapat mengendalikan PHMS dan zoonosis secara lebih efektif. (*)​

Pewarta : Moch Nuril Huda
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.