TIMES JATIM, JOMBANG – Genap 100 hari menjabat sebagai Bupati Jombang, Warsubi memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan refleksi awal sekaligus ajakan kolaboratif kepada seluruh lapisan masyarakat. 

Dalam acara tasyakuran 100 hari kerja yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (10/6/2025), Warsubi menegaskan bahwa pembangunan Jombang tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus menjadi gerakan bersama.

"Seratus hari pertama hanyalah pijakan awal. Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama. Saya dan Gus Wakil Bupati tidak mungkin bisa menyelesaikannya sendirian," ungkapnya dalam dialog santai bertajuk Warung Pojok Kebon Rojo di Pendopo Jombang.

Warsubi menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor agar visi Jombang yang maju dan sejahtera benar-benar terwujud secara merata. Ia mengajak jajaran pemerintahan, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat umum untuk aktif terlibat dalam proses pembangunan.

"Jombang ini bukan milik bupati, bukan pula milik pemerintah, tapi milik kita semua. Mari kita jaga dan bangun bersama-sama," tegasnya penuh semangat.

Tak hanya mengajak kolaborasi, Warsubi juga mendorong penguatan komunikasi publik sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. Ia menginstruksikan agar program Warung Pojok (WarJok) tak berhenti di Pendopo, melainkan digelar rutin hingga ke tingkat kecamatan.

"WarJok akan menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah dan rakyat. Lewat forum ini, kita dengar langsung aspirasi warga, sekaligus menyampaikan program-program yang sedang dan akan dijalankan," jelasnya.

Acara tasyakuran ini menjadi simbol komitmen pemerintah kabupaten dalam membangun pemerintahan yang partisipatif dan terbuka. Sebagai penutup, Bupati Warsubi mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja keras dengan niat yang tulus demi kemajuan Jombang.

"Semoga setiap langkah kita dalam membangun Jombang selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT," ucapnya. (*)