TIMES JATIM, MALANG – Suryadi, S.Pd., M.M., legislator muda asal Kota Malang yang dikenal sebagai sosok yang menonjol karena konsistensinya dalam membumikan nilai pengabdian. Lahir di Sumenep, 25 April 1988, Suryadi dikenal sebagai figur muda yang tumbuh dari dunia pendidikan dan pergerakan kepemudaan, kemudian menapaki tangga kepemimpinan legislatif dengan etos kerja keras dan kepedulian sosial yang nyata.

Sosoknya tak asing di kalangan aktivis mahasiswa. Saat menempuh pendidikan di Universitas Insan Budi Utomo Malang, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan dipercaya menjadi Ketua Komisariat pada 2011–2012. Dari ruang diskusi kecil di kampus hingga forum-forum publik, Suryadi melatih kepekaan sosialnya terhadap isu-isu kebangsaan, terutama pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Dua bidang inilah yang kemudian mengantarnya pada ranah pengabdian yang lebih luas.

Lulusan Magister Manajemen Pendidikan Tinggi Universitas Brawijaya Malang ini tak pernah melepaskan diri dari akar akademiknya. Ia percaya, politik tanpa landasan intelektual hanya akan menjadi panggung pragmatisme. Karena itu, setiap gagasan yang ia usung di parlemen selalu berpijak pada data, riset, dan kebutuhan masyarakat.

Kini, Suryadi menjabat Anggota DPRD Kota Malang untuk dua periode berturut-turut (2019–2024 dan 2024–2029). Ia juga dipercaya sebagai Pimpinan Komisi D DPRD Kota Malang, yang membidangi kesejahteraan masyarakat, pendidikan dan kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, perpustakaan, kesehatan, sosial, serta RSUD.

Selain itu, ia mengemban amanah sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar Kota Malang, Anggota Badan Anggaran, Badan Musyawarah, serta Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).

Perjalanan politiknya bukanlah hasil instan. Sebelum duduk di kursi dewan, Suryadi lebih dulu berkiprah di tingkat nasional sebagai Tenaga Ahli Pimpinan Komisi X DPR RI (2014–2018) yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Kemudian ia dipercaya pula di Komisi VII DPR RI (2018–2019) yang fokus pada energi dan sumber daya mineral. Dari pengalaman itu, ia membawa cara pandang yang luas tentang kebijakan publik dan pentingnya kolaborasi pusat-daerah dalam membangun kualitas hidup masyarakat.

Bagi Suryadi, jabatan hanyalah alat pengabdian. Karena itu, di luar ruang parlemen ia tetap aktif menggerakkan berbagai organisasi sosial, kepemudaan, dan pendidikan. Ia pernah menjadi Ketua Karang Taruna Kota Malang masa khidmat 2020–2025, dan kini menjabat Wakil Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Timur (2022–2027). Kiprahnya juga meluas di dunia pendidikan melalui perannya sebagai Sekretaris Yayasan Pendidikan POLTEKOM Kota Malang dan Yayasan Rumah Harmoni Cendekia.

Tak berhenti di situ, Suryadi juga dikenal sebagai Founder Sekolah REKREASI (Remaja Kreasi dan Inovasi) wadah pembinaan remaja untuk menumbuhkan kreativitas dan kepemimpinan sosial. Melalui sekolah ini, ia berusaha menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan nasionalisme yang kuat.

Dalam bidang olahraga dan ekonomi kreatif, Suryadi dipercaya sebagai Ketua E-Sport Indonesia (ESI) Kota Malang periode 2025–sekarang serta Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Malang (2025–2030). Keaktifannya di berbagai lini menunjukkan betapa ia memahami pentingnya sinergi antar-sektor dalam membangun kemandirian daerah.

Di dunia politik, loyalitasnya kepada Partai Golkar dibuktikan melalui sejumlah posisi strategis: Sekretaris PDK Kosgoro 1957 Kota Malang, Sekretaris Pimpinan Pusat Padepokan Kosgoro 1957, serta Wakil Sekretaris Satkar Ulama Jawa Timur. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pembina HIMA Kosgoro 1957 Kota Malang dan Pembina BAPERA (Barisan Pemuda Nusantara). Bagi Suryadi, partai adalah sekolah politik yang menanamkan nilai kedisiplinan dan tanggung jawab, bukan sekadar kendaraan elektoral.

Beragam penghargaan yang diraihnya menjadi bukti pengakuan publik atas kiprah panjangnya. Pada ajang KNPI Award’s 2021, Suryadi dinobatkan sebagai Tokoh Legislator Milenial Favorit dan Inspiratif, penghargaan yang diberikan oleh DPP KNPI atas dedikasinya sebagai wakil rakyat yang aspiratif, berani berkarya, dan dekat dengan masyarakat. Ia juga pernah menerima penghargaan sebagai Tokoh Muda Peduli Lingkungan dari Ormas Aliansi Satu Komando Malang Raya — bukti lain dari kepeduliannya terhadap isu sosial dan lingkungan hidup.

Namun di balik semua capaian itu, Suryadi tetap menempatkan kesederhanaan sebagai prinsip hidup. Ia menegaskan bahwa perubahan tidak lahir dari mereka yang hanya berpangku tangan. “Perubahan tidak akan terjadi dari tangan yang hanya menopang dagu dan kaki yang enggan melangkah. Berusahalah dan berusahalah!” demikian motto hidup yang selalu ia pegang.

Di mata banyak pihak, Suryadi adalah representasi pemimpin muda yang tumbuh dari rahim organisasi, terdidik oleh disiplin akademik, dan ditempa oleh dinamika sosial masyarakat urban. Ia bukan sekadar politisi yang piawai berbicara di ruang sidang, melainkan sosok yang hadir dalam denyut kehidupan warga dari kampung, komunitas pemuda, hingga lembaga pendidikan.

Kini, di periode keduanya sebagai anggota DPRD Kota Malang, Suryadi berkomitmen menjadikan kebijakan publik lebih berpihak pada masyarakat kecil. Ia menaruh perhatian besar pada pembangunan sektor pendidikan, pemberdayaan pemuda, dan penguatan ekonomi kreatif berbasis komunitas.

“Politik itu harus menjadi ruang kolaborasi dan pelayanan. Karena sesungguhnya jabatan hanyalah amanah, bukan kekuasaan,” ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Dengan semangat itu, Suryadi melangkah mantap. Dari dunia pendidikan ke ruang parlemen, dari komunitas ke kebijakan publik, ia membuktikan bahwa anak muda bisa memimpin dengan idealisme, keberanian, dan kerja nyata. (*)