TIMES JATIM, BONDOWOSO – Penelitian terhadap penemuan struktur bata kuno di Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, terus berlanjut. Selain Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Bondowoso, tim ahli geologi juga turun langsung melakukan observasi di lokasi.
Dari hasil kajian awal, lapisan yang menutupi struktur bata tersebut teridentifikasi sebagai pasir vulkanik hasil letusan gunung berapi.
Namun, gunung mana yang menjadi sumber material dan kapan proses pengendapannya terjadi masih belum dapat dipastikan.
Geologist, Firman Sauqi Nur Sabila menjelaskan, struktur bata kuno tersebut tertutup lapisan pasir bercampur kerikil hingga kerakal berdiameter 5–10 sentimeter. Material tersebut diduga kuat berasal dari aliran sungai.
“Bisa karena banjir atau endapan sungai seperti biasa. Jadi tanpa banjir, juga bisa mengendap,” ungkapnya, Rabu (24/9/2025).
Di sekitar lokasi penemuan memang terdapat aliran Sungai Sampean Baru. Kondisi ini memperkuat analisis bahwa lapisan penutup struktur bata merupakan material vulkanik yang terbawa arus sungai, kemungkinan berasal dari letusan gunung api di kawasan Bumi Ki Ronggo.
Firman, yang juga tergabung dalam Tim Teknis Ijen Geopark, bahwa posisi penemuan di Walidono lebih jauh di bagian hilir jika dibandingkan dengan temuan di Alas Sumur atau Jebung Kidul.
“Material yang menyusun pasirnya, itu dominan material vulkanik dari gunung berapi,” tuturnya.
Ia menilai, proses pengendapan yang terjadi berlangsung berulang kali, sehingga menimbun struktur bata dengan berbagai lapisan.
“Kalau dilakukan analisis lebih dalam. Dapat diketahui pasir vulkaniknya berasal dari gunung apa,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |