TIMES JATIM, MALANG – Deretan stan makanan tradisional di Kampung Semar tak hanya menyuguhkan suasana jadul yang menggugah nostalgia, tetapi juga memperlihatkan semangat kebersamaan antar pelaku usaha.
Dalam gelaran Tempoe Doloe 2: Bazar UMKM, warga Kampung Semar, Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur dengan terbuka memberi ruang bagi para UMKM dari luar untuk ikut berjualan. Ini memperluas makna perayaan dan menjadi momentum kolaborasi ekonomi mikro yang inklusif dan merangkul.
Banyak sekali aneka makanan dan jajanan, mulai dari yang jadul, sampai makanan viral saat ini, bahkan ada wahana kecil-kecilan, seperti odong-odong dan VR, karena tak sedikit anak kecil yang turut hadir dan memeriahkan bazar ini.
Salah satunya adalah Bu Umi, penjual Teh Poci yang biasanya berjualan di sekitar area kampung. Ia merupakan warga asli Malang yang tinggal tak jauh dari Kampung Semar. Saat tahu ada acara ini, ia langsung memutuskan untuk ikut serta.
Beberapa tenant yang menjual berbagai macam makanan di acara Bazar Tempoe Doeloe 2 di Kampung Semar, Arjosari, Kota Malang. (FOTO: Almas Elmadina Aisyah/TIMES Indonesia)
“Saya orang sini aja. Pas tahu ada acara ini, saya lihat ini peluang, jadi saya ikut berjualan,” ceritanya. Kesempatan untuk tampil di acara seperti ini menurutnya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga menyenangkan karena suasana yang ramah dan terbuka.
Berbeda lagi dengan Mbak Zara, yang justru memulai usahanya berkat adanya bazar ini. Mochi-mochi imut dengan warna pastel yang ia jual sebelumnya hanya dibuat untuk konsumsi pribadi. Namun sejak mengetahui adanya Tempoe Doloe 2, ia memutuskan mencoba membuka stan.
“Saya sebelumnya nggak jualan. Baru ini bikin dan jual, sekalian coba peluang aja,” katanya. Ia menyebut bahwa soal untung-rugi sangat tergantung pada keramaian pengunjung, tapi yang paling ia rasakan adalah keseruannya ikut terlibat dalam suasana yang ramai dan hangat.
Pelaku usaha UMKM di Kampung Semar yang menjual berbagai macam rasa mochi yang unik. (FOTO: Almas Elmadina Aisyah/TIMES Indonesia)
Bazar ini berlangsung selama sepekan penuh, sejak 21–27 Juli 2025 di Kampung Semar RT 06 / RW 02, Jl. Teluk Pelabuhan Ratu, Arjosari, Malang. Dibuka setiap hari pukul 15.00 hingga selesai, acara ini tak hanya menghadirkan makanan khas, tapi juga pertunjukan budaya, spot foto jadul, dan ruang interaksi antar warga dan pengunjung lintas usia.
Menurut Ketua Pelaksana, Dina Arisnawati, terdapat sekitar seratus lima puluh pelaku UMKM dari luar kampung yang ikut meramaikan bazar. Mereka semua datang dengan antusias, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk dan merasakan atmosfer pasar rakyat yang hidup.
Kampung Semar menunjukkan bahwa kolaborasi bukan hal yang sulit jika ada keinginan untuk berbagi ruang. Membuka lapak bukan hanya soal jual beli, tapi juga soal membuka kesempatan bagi sesama. Lewat bazar ini, warga kampung menjadi tuan rumah yang ramah bagi ide-ide baru, rasa-rasa baru, dan usaha kecil yang butuh tempat untuk tumbuh. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |