TIMES JATIM, BATU – Menabung air di lahan kritis, Perum Bulog menanam 413 pohon di Hulu Sungai Brantas. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan program Bulog Hijau (Konservasi Hijauan Daratan), Badan Usaha Milik Negara ini melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)-nya.
Pohon yang ditanam adalah pohon alpukat jenis Hass, Sukun dan Cemara Gunung. Bibit pohon ini ditanam di kawasan konservasi Arboretum Sumberbrantas, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (14/2024).
Penanaman ini dilakukan bersama Perum Jasa Tirta (PJT) 1, Yayasan Alima dan warga setempat. Penanaman ini merupakan penanaman kali kedua yang dilaksanakan Bulog, penanaman pertama dilakukan bulan Februari 2024 lalu.
Selain melakukan penanaman di kawasan Sungai Brantas. Ke depan pihaknya juga berencana melakukan penanaman di sejumlah aliran sungai lain yang menopang produksi pertanian.
Direktur Human Capital Perum Bulog, Prof. Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan lewat kegiatan ini diharapkan menjadi tangan air yang menjamin ketersediaan air yang cukup menunjang produktivitas pertanian.
"Ini menjadi prioritas bagi Bulog peduli lingkungan. Karena kami sadar betul, bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Bulog, pengamanan cadangan air menjadi mutlak," kata Prof Sudarsono.
Sudarsono juga mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden RI akan mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan.
Bulog salah satu lembaga yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, Bulog tidak hanya berfokus pada aspek operasional dan bisnis, tapi juga peduli pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Prof Sudarsono mengatakan bahwa penanaman pohon seperti ini harus jadi gerakan nasional yang bisa menggerakkan masyarakat untuk berkontribusi pada menjaga lingkungan.
Prof Sudarsono yakin betul, bahwa hutan yang sehat dan lestari adalah bagian integral dari ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan ekosistem yang terjaga, masyarakat akan lebih terlindungi dari risiko bencana, sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Divisi Wilayah Sungai Brantas PJT I, Hermawan Cahyo Nugroho yakin gerakan ini sedikit demi sedikit akan mampu mengembalikan tabungan air di hulu Sungai Brantas.
"Setidaknya kami bersama Bulog tekah melakukan salah satu langkah konservasi di area hulu. Hal ini dilakukan juga bertujuan untuk mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan, dengan cara menjaga kontinuitas pasokan air," katanya. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |