TIMES JATIM, BONDOWOSO – Sebanyak 5 (lima) perguruan tinggi negeri (PTN) dan 2 (dua) instansi lintas sektor menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Lima PTN dimaksud yakni: Universitas Negeri Malang, Universitas Terbuka Jember, IKIP Jember, Poltekkes Kemenkes Malang, serta Universitas Brawijaya Malang.
Kemudian ada juga Badan Pemasyarakatan (Bapas) Jember dan Perum Perhutani divisi Regional Jawa Timur.
Kepala Bagian Pemerintahan di Pemkab Bondowoso, Abdul Manan menjelaskan, ini merupakan program bupati yakni Bondowoso tridharma perguruan tinggi.
Sekaligus kerjasama ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
IPM terdiri dari 3 unsur. Yakni, pendidikan, kesehatan, dan daya beli. "Tentu perguruan tinggi garapnya di sektor pendidikan," ujarnya di Pendopo Kabupaten Raden Bagus Asra, Selasa (9/12/2025). .
Realisasi kerjasamanya akan disesuailan dengan program unggulan PTN, Bapas, dan Perhutani. Kemudian akan disandingkan dengan karakteristik dan potensi di Bondowoso.
Misalkan, penelitian dan pengembangan, program studi unggulan, dan beasiswa. Karena itu nantinya setiap PTN akan diarahkan dengan organisasi perangkat daerah yang selinier. "Kita upayakan tidak tumpang tindih," jelasnya.
Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas Jember, Johan Ary Sadhewa, menjelaskan ada 172 klien dewasa dan 4 klien anak asal Bondowoso.
Jumlah ini menjadi yang paling rendah dari sejumlah kabupaten di Tapalkuda. Terperinci yakni dari Kabupaten Jember kliennya 707, Lumajang 431 orang, Banyuwangi 705 orang, dan Situbondo 221 orang. "Bondowoso paking rendah," terangnya.
Mereka merupakan narapidana atau anak yang sedang menjalani program Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB), atau Asimilasi.
Ia menerangkan melalui kerjasama ini nantinya para klien asal Bondowoso kerja sosialnya sudah terarah dengan Pemkab Bondowoso.
"Misalnya di sini perlu seperti Dinsos perlu orang, atau ada bencana kita arahkan di situ," ujarnya.
Untuk informasi, satu PTN yakni Universitas Brawijaya Malang tak hadir pada saat penandatanganan MoU. Namun, pemerintah dan PTN disebut sudah menjadwalkan desk to desk untuk penandatanganan kerjasama dengan Pemkab Bondowoso.
Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bondowoso 2025 hanya 0,70 persen, terendah di Jawa Timur. Data tersebut dirilis secara resmi oleh BPS Jawa Timur pada 5 November 2025.
Posisi terendah adalah pertumbuhan IPM, bukan angka IPM itu sendiri. Berdasarkan laporan BPS, IPM Bondowoso tahun 2025 berada di angka 71,72 dan menempati urutan ke-31 di Jawa Timur.
Posisi itu masih lebih baik dibandingkan Probolinggo, Pamekasan, Jember, Lumajang, Sumenep, dan Bangkalan.
Bahkan angka IPM ini meningkat dari tahun 2024 yang berada pada level 71,22. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |