TIMES JATIM, BONDOWOSO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso resmi membentuk Panitia Khusus (Pansus) Raperda Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Ijen Tirta, pada Jumat 7 November 2025 lalu.

Pembentukan pansus ini merupakan tindak lanjut atas inisiatif Pemerintah Daerah, yang tengah menyiapkan rancangan peraturan daerah sebagai dasar hukum transformasi PDAM menjadi Perumda Air Minum Ijen Tirta.

Ketua Pansus, Sutriyono menjelaskan, bahwa pansus terdiri dari 15 anggota DPRD lintas fraksi, dengan masa kerja maksimal enam bulan. Mereka akan membahas secara rinci 139 pasal dalam draf Raperda tersebut.

“Jumlah pasalnya cukup banyak, karena ini akan menjadi dasar hukum berdirinya Perumda. Hari ini kami baru melakukan pembentukan dan penetapan pimpinan serta anggota,” ujar politisi Fraksi PKB itu, Rabu (12/11/2025). 

Sutriyono menambahkan, salah satu poin krusial yang akan dikaji adalah ketentuan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari laba Perumda nantinya. 

Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan keberadaan perusahaan daerah benar-benar memberi dampak ekonomi bagi Bondowoso.

“Nanti kalau sudah resmi menjadi Perumda, akan ada pasal-pasal yang mengatur persentase laba yang wajib disetor ke PAD,” terangnya.

Isu kontribusi PDAM terhadap PAD memang menjadi sorotan. Selama ini, PDAM belum memberikan setoran PAD karena pelanggan belum mencapai 70 persen dari total kepala keluarga di Bondowoso, dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir mengungkapkan, bahwa sejak berdiri pada 1989, pemerintah daerah telah menyertakan modal sekitar Rp 24 miliar serta subsidi Rp 14 miliar untuk PDAM.

Namun hingga kini, belum ada kontribusi PAD yang masuk. Karena itu, perubahan status menjadi Perumda diharapkan dapat memperkuat kinerja perusahaan sekaligus meningkatkan PAD daerah. (*)