https://jatim.times.co.id/
Berita

RSSA Malang Pastikan Penyebab Kematian Korban Kanjuruhan Bukan Karena Covid-19

Senin, 24 Oktober 2022 - 14:47
RSSA Malang Pastikan Penyebab Kematian Korban Kanjuruhan Bukan Karena Covid-19 Wakil Direktur Pelayanan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmaragani didampingi dokter spesialis anastesi ICU RSSA Malang, dr M Akbar Sidiq saat mengadakan jumpa pers di Malang, Senin (24/10/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Pihak Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang buka suara soal korban meninggal tragedi stadion Kanjuruhan Malang ke-135 terpapar Covid-19.

Korban tersebut, yakni Farzah Dwi Kurniawan (20) asal Jalan Sudimoro Utara, Lowokwaru, Kota Malang yang dinyatakan meninggal dunia pada, Minggu (23/10/2022) malam kemarin.

Wakil Direktur Pelayanan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmaragani mengatakan, Farzah meninggal dunia bukan karena disebabkan oleh positif Covid-19.

"Beliau (Farzah) meninggal bukan disebabkan positif Covid-19 ya, karena pasca trauma yang cukup signifikan yang mengakibatkan yang bersangkutan mengalami penurunan kesadaran," Senin (24/10/2022).

Memang dalam prosedurnya, lanjut Syaifullah, pasien khususnya korban tragedi Kanjuruhan sebelum dilakukan inkubasi perawatan, harus melakukan tes swab PCR Covid-19 terlebih dahulu.

Dari seluruh pasien yang dirawat sejak awal di RSSA Malang, hanya Farzah yang dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan tes swab PCR selama dua kali.

"Kondisinya menurun karena hipoksia, kemudian dari hasil swab Positif Covid-19," katanya.

Setidaknya, Farzah sempat mendapatkan perawatan selama 23 hari sejak awal dirawat mulai Minggu (2/10/2022) lalu.

Seharusnya, kata Syaifullah, saat dinyatakan meninggal dengan hasil tes swab terakhir tanggal 15 Oktober 2022 dinyatakan masih positif Covid-19, seluruh rangkaian mengikuti protokol kesehatan.

Namun, ada hal yang membuatnya dipermudah hingga akhirnya pemakaman pun dilakukan tanpa protokol kesehatan.

"Seharusnya masih melakukan protokol Covid-19. Tapi karena cukup lama, biasanya PCR yang positif itu virusnya tidak terlalu aktif, kami diskusi dan ada saran, akhirnya kita permudah saja," bebernya.

Sementara itu, dokter spesialis anastesi ICU RSSA Malang, dr M Akbar Sidiq membeberkan bahwa penyebab kematian Farzah, karena mengalami cidera multipel, mulai dari kepala, dada atau paru-paru dan perut.

"Yang paling memberatkan memang paru-paru dan kepalanya. Memang positif (Covid-19), tapi penyebabnya bukan karena Covid-19, tapi kondisi trauma multipel yang sudah berat," bebernya.

Farzah sendiri saat dilakukan perawatan kondisinya sempat membaik sebentar. Namun, karena sejak awal sudah kritis, menurun pun cepat hingga dilakukan perawatan dengan memasang ventilator selama dua Minggu.

"Pasien ini kritis, kondisi naik turun dan kemarin terjadi pemburukan, akhirnya meninggal. Usai hasil swab positif, kita lakukan perawatan di ruang rawat untuk infeksi (isolasi)," ucapnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.