https://jatim.times.co.id/
Berita

Menelusuri Makna Cinta melalui Pameran Seni Mini Art Malang

Minggu, 11 Juni 2023 - 08:15
Menelusuri Makna Cinta melalui Pameran Seni Mini Art Malang Pengunjung yang sedang menikmati pameran Mini Art Malang bertajuk ‘Love is Calling’. (FOTO: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Ratusan karya seni dipamerkan melalui program pameran seni tahunan Mini Art Malang 2023 #4 dengan mengangkat tema ‘Love is Calling’ di tahun ini. Mini Art Malang (MAM) sendiri merupakan program pameran seni yang diinisiasi oleh Studio Dinding Luar.

Mini Art Malang sudah diadakan sejak 2018. Namun, sempat terhenti di tahun 2020 dan 2021 di masa pandemi Covid.

Pameran yang diadakan mulai 9 sampai 22 Juni ini memamerkan sebanyak 420 lukisan dengan elemen dan teknik yang beragam. Dari tajuk tentang percintaan yang diangkat pada tahun ini, perupa juga ingin memberitahu kepada pengunjung tentang makna cinta.

Para perupa seni tersebut berjumlah 164 seniman yang berasal dari Kota dan Kabupaten yang berada di Jawa Timur. Di sisi lain juga terdapat perupa seni dari luar Jatim yang turut ikut serta meramaikan pameran tersebut, perupa tersebut berasal dari Yogyakarta dan Bali.

Mini-Art-Malang-a.jpgLeck Budi yang sedang menjelaskan makna cinta kepada pengunjung pameran. (FOTO: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

Kurator Pameran, Akhmadi Budi Santoso menjelaskan makna dari tajuk ‘Love is Calling’. Yaitu bagaimana para seniman itu untuk memaknai cinta. Ia mengatakan, bahwa cinta dari para seniman itu beranjak dari pengalaman serta opini dari para seniman.

Pengekspresian cinta tentu diungkapkan dan disuguhi secara beragam. Ada yang dibuat dari cat minyak, water color, dan juga model drawing seperti pensil warna dan juga pena.

Selain itu, ada juga yang dibuat dengan digital art, acrylic, dan 3 dimensi melalui media berbahan kayu dan bentuk lainnya. Ada juga bermodel abstrak, yaitu ungkapannya itu berdasarkan cinta dengan memainkan garis, warna, bidang terhadap karyanya.

Pengekspresian dari para seniman tersebut sangat beragam untuk mendefinisikan cinta. Sebab cinta itu merupakan naluri alamiah setiap manusia. Namun, Akhmadi yang kerap dipanggil Leck Budi itu menerangkan bahwa tema cinta pada pameran tersebut cenderung kepada bentuk cinta romantis.

“Contohnya cinta romantis antara sepasang kekasih, ada yang bikin hatinya berbunga-bunga dan ada juga yang bikin patah hati jika bertepuk sebelah tangan”. ucap Leck Budi.

Selain cinta antara sepasang kekasih, juga terdapat cinta terhadap orang tua demi membesarkan seorang anak. Ada juga cinta terhadap tanah air, alam, profesi, cinta kepada ilahi (spiritualitas), dan ragam makna cinta lainnya.

Mini-Art-Malang-b.jpgPengunjung yang sedang menyaksikan pameran seni di Dewan Kesenian Malang. (FOTO: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

Leck Budi juga mengatakan kalau karya yang dapat diajukan berjumlah minimal 2 karya dengan maksimal 5 karya. Namun, ada proses penyeleksian kembali yang akan dilakukan oleh Mini Art Malang untuk karya-karya perupa yang akan dipamerkan di Dewan Kesenian Malang.

Leck Budi akan sangat terkesan dengan karya yang ditawarkan seniman jika karya tersebut memiliki kesesuaian dengan tema yang diusung dan bagaimana bentuk pengekspresian mereka kepada karya tersebut. Para perupa akan memaknai karya seninya dengan gaya simbolik, metafora dan gaya lainnya.

“Karya-karya yang tampil disini nanti diseleksi untuk dipamerkan di Art Jakarta Fair di bulan November. Prosesnya disesuaikan dengan tema kita, terus mengedepankan sisi artistik dan tematis, yang kuat dalam mengekspresikannya," terang Leck Budi, Sabtu (10/6/2023).

Leck Budi juga mengatakan bahwa karya yang akan diiikutsertakan ke event Internasional di Jakarta itu berjumlah sekitar 70 Karya saja dari sekian banyaknya karya seni yang dipamerkan oleh Studio Dinding Luar di Dewan Kesenian Malang.

Di samping pameran yang sedang berlangsung, juga dimeriahkan dengan penampilan band, performance art, pemutaran film, dan workshop drawing. Pengunjung juga dapat menyaksikan keseruan rangkaian acara yang disajikan oleh Studio Dinding Luar.

Mini Art Malang sendiri merupakan ajang untuk mempertontonkan karya-karya seniman, kemudian bagaimana cara mereka merespon terhadap tema yang ditawarkan oleh Studio Dinding Luar dan tentu tema di setiap tahunnya juga berubah-ubah.

“Harapannya sebenarnya kita bisa memantau karya-karya seniman yang luar biasa dari pameran ini dengan beragam bentuk, teknik dan gayanya.” ujar Leck Budi. (*)

Pewarta : Rayhan Hafizh Ananda (MBKM)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.