TIMES JATIM, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi nasional setelah meraih Penghargaan Pariwara Anti Korupsi 2025 untuk Kategori Media Konvensional dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Penghargaan tersebut diberikan dalam puncak Apresiasi Pariwara Anti Korupsi dan Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Pimpinan KPK, Ibnu Basuki Widodo, kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Raihan ini memperkuat posisi Jawa Timur sebagai salah satu daerah yang aktif dan konsisten dalam mengampanyekan nilai integritas dan pencegahan korupsi secara luas.

Khofifah menyampaikan bahwa capaian tersebut menjadi penguatan bagi kinerja birokrasi Jawa Timur untuk terus meningkatkan akuntabilitas. “Alhamdulillah, Jatim meraih peringkat pertama untuk kategori media konvensional. DKI Jakarta menyusul di posisi kedua, dan Kabupaten Demak di posisi ketiga,” ujarnya.

Menurut Khofifah, pencegahan korupsi harus dilakukan secara menyeluruh, melalui edukasi publik, pembenahan tata kelola, serta pelibatan masyarakat. Ia menegaskan bahwa komitmen integritas di lingkungan Pemprov Jatim merupakan kerja kolektif yang dijalankan berkesinambungan bersama para pemangku kepentingan.

KPK menilai Jawa Timur berhasil menjalankan kampanye antikorupsi dengan pendekatan multi-kanal. Pada sektor media konvensional, Pemprov Jatim menayangkan materi kampanye melalui lima videotron strategis di Bundaran Waru, Bundaran Aloha, dan sepanjang Jalan Ahmad Yani. Upaya tersebut diperkuat dengan publikasi radio, baliho, poster, spanduk, dan berbagai media luar ruang lainnya.

Di ranah digital, kampanye dilakukan melalui media sosial resmi, website, portal berita, hingga produksi video interaktif yang mendapat tingkat keterlibatan cukup tinggi dari publik. Sementara dalam kegiatan tatap muka, pemerintah daerah menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi, termasuk Pelatihan Calon Penyuluh Antikorupsi untuk ASN, pencanangan 400 Patriot Integritas Muda se-Jawa Timur, serta pembuatan film pendek oleh Inspektorat Jatim.

Evaluasi KPK mencatat, tayangan kampanye melalui videotron di Jawa Timur mampu menjangkau lebih dari 227 ribu orang per hari sepanjang Juli–September 2025. Publikasi digital dan kegiatan tatap muka juga dinilai efektif dalam memperluas jejaring agen perubahan di berbagai sektor.

Khofifah menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. “Terima kasih kepada KPK RI, seluruh OPD, pemerintah kabupaten/kota, mitra media, dan para pelaku kreatif yang telah bersinergi mengarusutamakan gerakan antikorupsi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat agar budaya integritas semakin mengakar dan berkelanjutan di Jawa Timur. (*/ADV)