TIMES JATIM, BONDOWOSO – Dalam momentum Hari Pahlawan Nasional 10 November Tahun 2021, Legiun Veteran Republik Indonesia Markas Cabang Bondowoso (LVRI Bondowoso) membangun musala dan rumah warga yang sempat membantu tentara dalam Perang Patirana pada Tahun 1949 lalu.

Patirana merupakan salah satu dusun atau pedukuhan di Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Waktu itu Patirana masih merupakan hutan bukan berupa pemukiman seperti saat ini. Patirana menjadi salah satu lokasi perang gerilya tentara Indonesia saat melawan agresi Belanda pasca kemerdekaan.

Dalam peperangan yang kemudian dikenal dengan Perang Patirana itu, sipil atau warga sekitar ikut membantu tentara Republik Indonesia. Mereka menjadi kurir yang bertugas membawakan senjata dan makanan.

Salah satu sipil yang mebantu adalah Pak Mardiyah, yang rumahnya dibangun oleh LVRI Kabupaten Bondowoso dan diresmikan oleh pengurus Wakil Ketua II DPD LVRI Jawa Timur, Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso, Sabtu (6/11/2021).

Ketua Panitia Gerakan Kemanusiaan LVRI Bondowoso, Kapten CZI (Purn) Mursanto mengatakan, dipilihnya rumah Pak Mardiyah karena dia pernah membantu perjuangan tentara melawan Belanda.

"Lokasi pembangunan merupakan tanah hak milik Pak Mardiyah, di Dusun Patirana, Desa Wonosari Kecamatan Grujugan," katanya.

Adapun Musala Al Hidayah di Dusun Patirana yang dibangun juga merupakan saksi sejarah dalam Perang Patirana, diamana warga sekitar juga membantu dalam peperangan.

Bahkan warga bernama Abdul Karim di dusun itu terserempet amunisi penjajah dan kebetulan dia berada di musala tersebut.

"Dibangunnya musala itu karena merupakan saksi sejarah. Dimana warga terserempet amunisi di situ," katanya.

Awalnya musala yang hanya berdinding bambu itu kini sudah layak digunakan dan sudah berdinding tembok bata serta jauh lebih baik dari sebelumnya. "Di sana juga banyak orang mengaji soalnya," paparnya.

Pembangunan rumah Pak Mardiyah dimulai 7 Juli 2021 dan selesai pada 15 Juli 2021. Sementara musala dikerjakan 20 Oktober 2021 dan selesai tanggal 3 November  2021.

Sebelumnya, LVRI juga membangun rumah warga bermana Nirun di Patirana, diamana Nirun juga ikut membantu tentara dalam perang gerilya di Patirana 1949. Serta membangun dua rumah warga lainnya di kecamatan lain.

Sementara Ketua LVRI Bondowoso,  Letkol Inf (Purn) Moch Mujahid mengatakan kegiatan sosial mengangkat tema 'Bersama Masyarakat LVRI Markas Cabang Bondowoso Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Menyukseskan Pewarisan Jiwa Semangat 45'.

Selama Tahun 2021 kata dia, LVRI Bondowoso sudah membangun empat rumah dan dua nusala.  Selain di Patirana pembangunan juga dilakukan di kecamatan lainnya.

"Anggaran tersebut didapatkan dari swadaya Anggota LVRI, sumbangan dari masyarakat dan komunitas lainnya . Tak ada dana dari pemerintah. Kegiatan sosial ini terus dilanjutkan," paparnya.

Menurutnya, setiap pembangunan tersebut menghabiskan dana yang sebenarnya tidak besar. Rata-rata Rp 8 juta. 

Pihaknya mengajak masyarakat untuk saling bahu-membahu. "Dan setiap sumbangan akan dilaporkan berapapun besarannya. Rp 5 ribu itu dilaporkan dan kami tampung," paparnya.

Informasi dihimpun, pada 20 Januari 2020  lalu LVRI Markas Cabang Bondowoso melakukan pendataan dan didapati 7 orang warga di Patirana yang pernah membantu tentara pada saat perang Patirana. Ketujuh warga tersebut tengah diajukan menjadi anggota LVRI Bondowoso.