Berita

Sosok Soekemi di Mata Soekarno Ketika di Mojokerto

Jumat, 18 Juni 2021 - 16:34
Sosok Soekemi di Mata Soekarno Ketika di Mojokerto Foto: SDN Purwotengah dulu Inlandsche School tempat Soekarno menimba ilmu, Kamis (18/6/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MOJOKERTO – Saat usia menginjak 6 tahun, Soekarno pindah ke Mojokerto, Jawa Timur. Keluarganya tinggal di lingkungan miskin. Bersekolah bersama teman-temannya dalam satu lingkungan.

"Pada pagi hari aku selalu gembira, karena aku bersekolah di sekolah pribumi, dimana kami semua sama. Kami semua tiga puluh orang murid di Inlandsche School, sekolah kelas dua. Bapakku menjadi mantri guru yang berarti Kepala Sekolah. Orang pribumi dilarang memakai pangkat Kepala Sekolah," kisah Soekarno dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Karya Cindy Adams.

Sosok Raden Soekemi Sosrodihardjo, digambarkan sosok yang keras dan tegas dalam mendidik Soekarno.

"Sekarang, Karno, hafal ini dalam hati. Ha-Na-Ca-Ra-Ka ... Sekarang, Karno pelajari A-B-C-D-E. Hayo Karno, ulangi abjad ... Karno baca ini ... Karno, tulis ini ..." Jelas Soekarno menggambarkan sosok ayahnya saat mengajarkan baca tulis kepadanya.

Tidak hanya itu, Soekemi juga sangat memperhatikan kehidupan Soekarno di luar sekolah. Pernah suatu saat Soekarno ini berbuat nakal. Soekarno menjatuhkan sarang burung saat bermain.

"Kukira aku sudah mengajarimu agar menyayangi binatang," bentak Soekemi Sosrodihardjo.

"Masih ingatkah kau arti kata-kata: 'Tat Twan Asi, That Twan Asi?," Soekemi melanjutkan.

"Artinya 'Dia adalah aku dan aku adalah dia; engkau adalah aku dan aku adalah engkau," jawab Soekarno gugup.

"Dan apakah tidak kuajarkan kepadamu bahwa ini memiliki arti khusus? Bukankah engkau sudah diperintahkan untuk melindungi makhluk Tuhan?" Tanya Soekemi.

"Ya Pak." Jawab Soekarno gugup.

"Dan coba katakan padaku apa sebenarnya burung dan telur ini?" Kembali Raden Soekemi menimpali.

"Mereka adalah ciptaan Tuhan, tapi jatuhnya sarang itu tidak disengaja. Aku tidak ingin berbuat demikian,"  terang Soekarno.

Walaupun begitu Soekarno mendapat hukuman dari bapaknya, meksipun ada permintaan maaf.

Tempat Bermain

Di Kota Mojokerto ada beberapa tempat bermain juga merupakan jejak keseharian Soekarno kecil. Seperti layaknya orang bumiputra Soekarno suka bermain dengan lapangan dan berdebu. Sungai juga menjadi tempat Soekarno menghabiskan waktu.

"Ada Lapangan Barakan Balongsari. Ada juga sungai atau kanal Jagalan, tempat biasanya beliau bermain sekaligus mandi ketika itu,” kata Ika Puspitasari.

"Aku menjadikan sungai sebagai kawanku, karena ia menjadi tempat di mana anak-anak yang tidak punya dapat bermain dengan cuma-cuma. Dan ia pun menjadi sumber makanan. Aku senantiasa berusaha keras untuk menggembirakan hati ibu dengan beberapa ekor ikan kecil untuk dimasak” ungkap Soekarno dalam karya Cindy Adams, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.

Saat ini Lapangan Balongsari kini menjadi kompleks perkantoran Pemerintah Kota Mojokerto. Namun beberapa tempat yang pernah yang berhubungan dengan masa kecil Soekarno akan didirikan prasasti dan sketsa yang menandai jejaknya. (*)

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.