TIMES JATIM, JAKARTA – Tembakan roket dari Lebanon yang menghantam Israel Utara, Rabu (4/8/2021) memicu serangan balasan tentara Israel disaat ketegangan dengan musuh bebuyutannya Iran meningkat.

"Tiga roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dan ditambahkan bahwa satu roket jatuh di perbatasan.

"Sebagai tanggapan, pasukan artileri menembak ke wilayah Libanon," kata militer Israel lagi.

Roket menghantam dekat kota utara, Kiryat Shmona, di mana sirene serangan udara mengirim penduduk ke tempat perlindungan bom.

Petugas medis, Magen David Adom membagikan gambar kobaran api  dan mengatakan, mereka merawat empat orang yang menderita gejala stres.

Tentara Israel juga mengatakan, tidak memberlakukan pembatasan pada warga sipil di wilayah utara.

Perdana Menteri Israel,  Naftali Bennett mengatakan, dia dan Menteri Pertahanan, Benny Gantz juga telah diberi pengarahan tentang perkembangan dan mengawasi tanggapannya.

Asap mengepul terlihat dari Marjayoun, dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon 4 Agustus 2021. (FOTO: Reuters)

Baku tembak terjadi beberapa hari setelah Israel bergabung dengan negara-negara lain dalam menuduh Iran berada di balik serangan pesawat tak berawak yang nyata pada sebuah kapal tanker yang terkait dengan Israel di lepas pantai Oman.

Serangan itu menyebabkan dua orang awak kapal tanker meninggal dunia  dan mengisyaratkan kemungkinan pembalasan.

Iran membantah tuduhan itu dan memperingatkan akan menanggapi segala kemungkinannya.

Kelompok militan Syiah Lebanon yang kuat, Hizbullah, sekutu Iran yang bertempur dalam perang tahun 2006 dan yang menghancurkan dengan Israel ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh sebagian besar negara Barat. Hizbullah melakukan serangan terhadap Israel dari waktu ke waktu. (*)