TIMES JATIM, MALANG – Di Australia, Hari Raya Idul Fitri sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional. 

Hari libur tersebut dimanfaatkan oleh umat Islam di Australia untuk merayakan Idul Fitri. 

Seperti umat Islam di negara lain, usai shalat Ied mereka juga saling bermaafan. Kesempatan itu juga digunakan untuk ajang silaturahmi.

Multicultural Eid Festival & Fair saat Hari Raya Idul Fitri

Seperti di Indonesia, tradisi open house juga mereka lakukan. Tradisi ini memungkinkan terjalinnya silaturahmi antarwarga di Australia. Baik itu muslim atau non muslim.

Jalinan silaturahmi tersebut berbuah sikap toleransi yang tinggi antarpemeluk agama di Australia. Bahkan pemerintah Australia sangat mendukung digelarnya MEFF Consortium atau Multicultural Eid Festival & Fair setiap hari Hari Raya Idul Fitri tiba di Sydney. 

Seluruh penduduk baik itu muslim atau non muslim ikut serta memeriahkan festival multikultural itu. Acara digelar untuk umum, semua penduduk bisa mengikutinya. 

Hal ini menjadi salah satu momen yang sangat spesial saat Hari Raya Idul Fitri mengingat Australia bukan negara Islam.

Di festival multikultural itu, sejumlah kios menjual aneka ragam kuliner yang jarang ditemui. Ada juga pertunjukan budaya.

Acara yang digelar setiap tahun sejak tahun 1987 itu, membuat perayaan Hari Raya Idul Fitri sangat meriah, indah dan penuh persahabtan di Australia. Tradisi saat Hari Raya Idul Fitri di Australia tersebut, masih dilakukan sampai saat ini.

Tak hanya di Sidney, festival multikultural ini juga dilakukan di seluruh kota. 

Di Melbourne misalnya, festival ini digelar pada akhir pekan sesudah Hari Raya Idul Fitri. Sementara di Canberra, Polisi Federal Australia yang menyeponsori festival itu.

Meski jumlah umat Islam tidak banyak di Australia, namun peringatan Hari Raya Idul Fitri di Australia dirayakan dengan meriah. Semua penduduk baik itu muslim atau non muslim ikut memeriahkan hari libur nasional Idul Fitri itu. (*)