TIMES JATIM, MADIUN – Dengan lancar remaja berambut ikal itu menerangkan cara meramu lidah buaya sebagai bahan pembuatan hand sanitizer. Dia adalah Nur Fadila salah seorang anak asuh di Panti Asuhan Asih, Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
"Lidah buaya 100 gram diremas-remas sampai halus kemudian dicampur dengan alkohol 100 ml. Lalu dimasukkan dalam botol dan dihangatkan di panci," jelasnya.
Nur sudah hafal di luar kepala saat merinci jenis dan takaran bahan yang dibutuhkan. Sama sekali tidak terlihat ada yang kurang pada dirinya. Padahal siswa kelas X Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Wungu itu sebenarnya penyandang tuna grahita.
Handsanitizer buatan anak asuh Panti Asih dipuji oleh Penta Lianawati Ketua TP PKK Kabupaten Madiun. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
Nur bersama dua temannya yakni Tya Serlika siswi kelas VIII (Tuna Rungu) dan Hindun Juwariyah Kelas X (Grahita) dilatih cara membuat hand sanitizer berbahan lidah buaya dan jeruk purut. Tanpa kendala berarti mereka kini sudah bisa memproduksi handsanitizer sendiri.
"Hanya dua kali pertemuan pelatihan, mereka sudah bisa membuat sendiri," ungkap Ririn Purwandari, guru pembimbing Panti Asuhan Asih.
Menurut Ririn, pelatihan membuat hand sanitizer merupakan bagian program CSR dari Pertamina Madiun selain pembuatan batik ecoprint. Harapannya, anak asuh panti yang semuanya berkebutuhan khusus memiliki skill yang bisa menjadi bekal hidup mandiri.
"Kalau sudah bisa produksi banyak. Hand sanitizer bisa dijual. Sementara ini dipakai untuk kebutuhan panti dan SLB. Daripada membeli lebih baik buat sendiri," jelas Ririn.
Untuk memproduksi dalam jumlah besar, kata Ririn, sebenarnya tidak kesulitan. Karena bahan dasarnya yakni lidah buaya dan jeruk purut mudah didapatkan. Bahkan dimungkinkan bisa ditanam sendiri di kebun tanam milik panti. Tinggal alkohol saja yang harus membeli.
"Alkohol harganya agak mahal. Sehingga harga produk juga mengikuti," kata Ririn.
Nur didampingi guru pembimbing menjelaskan cara pembuatan handsanitizer alami. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
Hand sanitizer buatan anak asuh Panti Asuhan Asih dikemas dalam botol spray. Untuk kemasan 100 ml harga jualnya Rp 17.500 per botol. Sedangkan kemasan 200 ml dijual seharga Rp 25 ribu. Penjualan saat ini masih terbatas dan sifatnya masih donasi.
"Kami belum punya izin edar dan uji kelayakan produk. Tetapi produk ini aman dipakai sebab bahannya alami," kata Ririn.
Ririn berharap ada dukungan dari pihak terkait perizinan edar agar produk handsanitizer buatan anak Panti Asuhan Asih, Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun bisa dipasarkan secara luas. (*)
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Irfan Anshori |