TIMES JATIM, MALANG – Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (SPUB) terus mendorong terwujudnya rumah tangga mandiri dan berwawasan lingkungan melalui inovasi pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun ramah lingkungan.
Upaya ini diwujudkan lewat kegiatan pelatihan bertajuk ‘Pemberdayaan Perempuan melalui Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Sabun Ramah Lingkungan’ yang digelar di PIA Ardhya Garini Cabang 3/D.II Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Kegiatan yang diikuti oleh para anggota PIA Ardhya Garini ini diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Magister Kajian Wanita SPUB.
Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/D.II, Ny. Uphik Reza Sastranegara, secara resmi membuka acara dan menyampaikan apresiasinya.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu. Selain menambah pengetahuan, juga membuka wawasan bahwa bahan yang sering dianggap tak berguna, seperti minyak jelantah, bisa diolah menjadi produk yang berguna,” ujar Uphik, Senin (13/10/2025).
Ia berharap pelatihan semacam ini dapat rutin digelar untuk memperkuat kemandirian dan kreativitas perempuan.
“Tentu saya harap ini menjadi awal untuk memperkuat kemandirian,” ungkapnya.
Dalam sesi pelatihan, peserta mengikuti praktik langsung pembuatan sabun dari minyak jelantah dengan bahan sederhana seperti aquades, KOH, NaCl, serta tambahan pewangi dan pewarna makanan. Sebelumnya, dilakukan pre-test untuk mengukur pemahaman peserta, dilanjutkan praktik, diskusi, dan post-test di akhir kegiatan.
Sementara, Ketua Tim, Maharani Pertiwi menyebut bahwa kegiatan ini menjadi sebuah ide atau masukan untuk memperkuat dasar pemanfaatan lingkungan.
Seperti diketahui, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2024), Indonesia menghasilkan jutaan ton minyak jelantah setiap tahun, namun hanya sekitar 30 persen yang didaur ulang dengan benar.
Kondisi ini berisiko mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan, terutama di lingkup rumah tangga.
Melihat peran penting perempuan dalam pengelolaan minyak bekas, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran sekaligus keterampilan untuk mengubah limbah rumah tangga menjadi produk bermanfaat.
“Kami berharap para ibu dapat memanfaatkan bahan tak terpakai seperti minyak jelantah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, sekaligus mewujudkan rumah tangga mandiri,” tuturnya.
Selain menghasilkan keterampilan praktis, kegiatan ini juga memperkuat kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Sabun ramah lingkungan hasil pelatihan dapat digunakan sendiri maupun dikembangkan sebagai produk bernilai jual,” katanya.
Program ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Universitas Brawijaya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 5 (Kesetaraan Gender), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).
“Melalui kegiatan ini, SPUB menegaskan komitmennya untuk terus mengintegrasikan isu gender, kesehatan, dan lingkungan dalam pengabdian masyarakat yang berdampak langsung di tengah komunitas,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |