TIMES JATIM, BANTUL – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bantul menyatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar pada Sabtu (24/2/2024) berlangsung aman dan lancar. Bawaslu Bantul mengaku tidak mencium aroma politik uang pada gelaran PSU ini.
Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho, tak memungkiri potensi politik uang itu terjadi. Terlebih, misalnya ada selisih suara yang tidak banyak. Kendati demikian, pihaknya telah mengantisipasi pencegahan dengan mengintensifkan pengawasan.
Selain itu, pihaknya menggandeng tokoh masyarakat setempat untuk turut mengedukasi dan mencegah praktik politik uang agar hal itu tidak terjadi.
"Sejauh ini aman ya, kemarin kita di Kasihan dan di semua TPS tentunya, pengawas kita minta untuk aktif patroli pengawasan dan juga berkoordinasi dengan tokoh masyarakat salah satunya dengan Dukuh untuk edukasi dan pencegahan kemungkinan adanya praktik politik uang," ungkap Didik Joko Nugroho, disela melakukan kegiatan pengawasan PSU di TPS 69 Karangbendo, Banguntapan, Bantul.
Sementara itu, mengenai penyelenggaraan PSU, Didik Joko Nugroho mengungkapkan kesiapan petugas baik KPPS maupun pengawas Desa, pihak kepolisian serta unsur unsur keamanan yang mendukung kegiatan ini bersinergi dengan sangat baik. Sehingga pelaksanaan PSU di 5 TPS berjalan lancar.
Di sisi lain, pihaknya mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih PSU yang cukup tinggi. Kendati, masih proses berlangsung, namun dari sejumlah TPS yang ia pantau, kehadiran pemilih tidak mengecewakan.
"Dari sisi partisipasi sekilas yang saya amati tingkat kehadirannya cukup baik meski belum bisa menjadi ukuran karena masih berproses tapi kalau dari sisi tingkat kehadiran sudah cukup lumayan tidak mengecewakan, dari sisi kehadiran cukup antusias," pungkasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Intensifkan Pengawasan, Bawaslu Bantul Tak Cium Aroma Politik Uang Saat PSU Digelar
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |