TIMES JATIM, PASURUAN – Inisial Mr T sebagai pengendali judi online tengah marak diperbincangkan. Namun hingga saat ini pemerintah dinilai masih berhati-hati terhadap pernyataan yang diungkapkan oleh Kepala BP2MI Beny Ramdhani tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren Metal Muslim Al Hidayat Pasuruan, Gus Nurkholis berharap pemerintah segera menindaklanjuti dan melakukan penyelidikan melalui lembaga hukum terkait. Sebab judol telah menjadi penyakit masyarakat.
"Judi online alias judol merupakan perjudian berkedok game yang marak dan telah menjadi penyakit serius bangsa saat ini," kata Gus Nurkholis, Kamis (1/8/2024).
Ia menambahkan, tidak sedikit masyarakat terpapar penyakit yang sangat berbahaya tersebut. Dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa. Game judi yang telah masuk ke segala lini kehidupan itu sudah banyak merusak segala tatanan kehidupan. Baik rumah tangga, kehidupan bemasyarakat hingga masa depan generasi bangsa.
Banyak sekali masa depan anak-anak remaja berantakan karena judi online. Bahkan menjadi penyebab tingginya angka perceraian rumah tangga hingga tragedi berujung maut.
Seorang istri yang juga sebagai Polwan di Mojokerto belum lama ini membakar suaminya yang juga seorang polisi karena persoalan judol.
Kekerasan di jalan dan berjamurnya angka pencurian akhir-akhir ini juga banyaknya mereka yang ketagihan judol karena harus menyiapkan saldo di rekeningnya agar tetap bisa eksis bermain untuk bisa menang.
Padahal tidak pernah didapati satu pun dari para pecandu Judol itu menang dan berhasil.
"Ini adalah penipuan dan perampokan. Menipu dengan iming-iming dan merampok bukan hanya uang, tapi juga masa depan para pencandunya," ungkap Gus Nurkholis.
Ia mendorong pemerintah sebagai pelaksana, pengendali dan penjaga rakyat seharusnya hadir dengan serius untuk mengatasi permasalah darurat tersebut.
Namun, Gus Nurkholis menilai jika pemerintah terkesan sangat tidak serius dan bahkan dinilai 'melindungi' kejahatan yang luar biasa ini.
"Power dan kekuatan yang didukung dengan stakeholder yang ada polisi, TNI dan lain-lain seakan-akan tidak difungsikan untuk itu. Bahkan terkesan mengalihkan perhatian untuk urusan politik dan kekuasaan saja," tegasnya.
"Memang pemerintah tak pernah serius atau jangan-jangan? Orang Jawa bilang abang abang lambe (hanya manis di mulut saja)," ujarnya menaruh rasa curiga.
Baru-baru ini, Kepala BP2MI Beny Ramdhani sudah pernah menyampaikan dengan jelas kepada presiden dan Kapolri terkait dalang di balik judi online. Bukan hanya menyebut inisial (T). Tetapi juga berani membeberkannya dengan jelas.
"Namun hingga saat ini pemerintah seakan akan tak pernah mendengar dan terkesan melempar-lempar," ujarnya heran.
Jika memang judi online ini masih tetap ada dan bahkan Mr T tak disentuh sama sekali, maka, kata Gus Kholis, pemerintah berarti ikut bertanggungjawab terhadap hancurnya kehidupan generasi muda dan masyarakat Indonesia yang terpapar game setan itu.
"Semoga pemerintah segera bertindak dengan tegas dan tanpa tebang pilih. Atau bahkan mensekenario Mr T lainnya yang ditangkap?," katanya pesimis.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |