TIMES JATIM, JOMBANG – Ditemui di sela-sela kampanye Pasar Rakyat WarSa, Nyai Hj Ema Erfina, istri Gus Salman, terlihat sedikit lelah namun tak memudarkan senyum ketika menyapa masyarakat desa yang hadir.
Perempuan lulusan doktor Pendidikan Multikultur UNISMA Malang ini tadinya mengalami sedikit shock culture ketika harus berdiri di hadapan publik. Menyapa masyarakat dengan keramahan dan dituntut harus bisa sedikit mengikuti musik untuk menghibur masyarakat.
"Saya pernah ketemu dengan nenek-nenek yang ikutan bergoyang bersama. Semangat sekali mendukung Warsubi-Salman. Alhamdulillah, pengalaman ini luar biasa bagi saya," katanya, Sabtu (23/11/2024).
Sehari-hari, Nyai Ema mengajar di beberapa institusi pendidikan, termasuk di Pondok Pesantren Babussalaam Kali Bening Mojoagung dimana dirinya menjadi pengasuh.
"Jadi dari jam lima sampai setengah 7 pagi saya mengajar takhasus Alquran Bin-Nadhor di Pondok Babussalam, lalu jam tujuh hingga 12 siang di MI Babussalam dan jam 4 sore Takhassus Alquran di Pondok Babussalam. Di hari tertentu, saya juga mengajar di STIES (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah). Pokoknya seharian mengajar," katanya dengan senyum terkembang.
Dirinya bersyukur karena Gus Salman sebagai suami bisa memberikan waktu dan ruang untuk tetap berkiprah di dunia pendidikan. Ia juga dibimbing penuh cinta oleh sang suami untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri.
"Alhamdulillaah, selama mendampingi beliau bahagia sekali, karena Abi adalah anugerah terindah yang dikirimkan Allah SWT untuk menuntun dan membimbing saya sehingga saya menjadi pribadi yang mandiri, tidak tergantung kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah SWT," ungkapnya.
Perlu Ada Pendidikan Khusus Bagi Perempuan dan Bimbingan Bagi Lansia
Bagi Nyai Ema, di Jombang ini perlu ada pendidikan khusus untuk perempuan. Bimbingan itu bisa seputar adab, attitude (akhlaq) dan syariat dalam agama masing-masing.
"Perlu sekali pendidikan adab, akhlaq, dan syariat ditanamkan terhadap perempuan sejak dini baik pendidikan di keluarga, pendidikan di bangku sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya," katanya.
Selain itu, dirinya terpikir untuk membuat program perawatan terhadap orang lanjut usia (lansia) dengan mendirikan griya lansia yang di dalamnya nanti akan ada perawatan kesehatan lahir dan perawatan untuk kesehatan batin.
"Di samping perawatan kesehatan fisik juga harus ada bimbingan taqorrub ilallah sehingga di akhir hayat para lansia bisa tutup usia dengan khusnul khatimah," tambahnya.
Tidak Terbayang Harus Jadi Istri Pejabat
Bu Nyai Ema mengaku tidak setuju awalnya jika Gus Salman harus mencalonkan diri sebagai wakil Bupati Jombang. Menurutnya, tidak ada sedikit pun keinginannya untuk menjadi istri pejabat.
"Saya tidak mau Abi (Gus Salman.Red) jadi pejabat. Tapi karena desakan para guru beliau dan kemudian didukung oleh keluarga besar serta para tokoh serta warga sekitar pondok, saya akhirnya mulai luluh," urainya.
"Berdasarkan hasil istikharah Abi juga bagus. Akhirnya saya ikhlas kalau beliau menerima ajakan Abah Subi untuk mendampingi sebagai calon wakil bupati. Semoga semua mendapatkan ma'unah, 'aunillah dan ridha Allah dari proses hingga qodarullah," tambahnya.
Bertemu Langsung Mendengar Keluhan Masyarakat
Datangnya orang-orang baru yang menyenangkan seperti Ladys Warsa, Mama Angel yang umurnya sudah matang membuat Nyai Ema bersemangat menemui masyarakat.
Bertemu dengan berbagai elemen masyarakat dan berbagai keluh kesahnya. Ada yang menangis haru, ada juga yang cukup bersemangat menyambut.
"Ada juga yang menyuguhkan berbagai sajian dari jajanan pasar sampai hasil kebun sendiri. Di Ngoro, kami diberi jambu air besar-besar dan rasa manisnya belum hilang sampai ingin ke sana lagi," ungkapnya.
"Hal-hal baik selalu datang ketika saya berkunjung ke desa-desa bersama Abi. Saya mendengar keluhan masyarakat dari ujung ke ujung Jombang sangat terenyuh. Semoga Abah Warsubi dan Abi Salman bisa memberikan yang terbaik untuk Jombang, bisa amanah," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jarang Terlihat di Publik, Ini Sosok Perempuan Hebat di Balik Gus Salman
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Faizal R Arief |