TIMES JATIM, PACITAN – Polres Pacitan memastikan bahwa fasilitas Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman di Nawangan tetap aman, meski kericuhan mewarnai partai final turnamen bola voli Soedirman Cup 2025 pada Minggu (7/9/2025) dini hari.
Kapolsek Nawangan, Iptu Yuyun Krisdiantoro, menegaskan massa tidak menyentuh fasilitas bersejarah monumen. Menurutnya, kemarahan ribuan penonton justru diarahkan kepada perlengkapan panitia di arena pertandingan.
"Alhamdulillah untuk fasilitas monumen tidak ada yang tersentuh, penonton pelampiasannya ke fasilitas panitia terutama matras lapangan," ungkap Yuyun saat dikonfirmasi.
Dari pantauan aparat kepolisian, barang yang menjadi sasaran amukan massa meliputi lampu, matras, kamera CCTV, kursi, hingga panggung utama. Beberapa di antaranya bahkan terbakar sehingga menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Pemicu Kericuhan
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, ada dua faktor utama yang diduga memicu kericuhan.
Pertama, keputusan wasit yang dianggap terlalu lama saat meninjau Video Assistant Referee (VAR) di set pertama dengan skor 8-6 untuk keunggulan KWK Gank.
Kedua, kekecewaan penonton akibat tidak hadirnya dua bintang timnas voli, Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra, yang sebelumnya dijanjikan panitia untuk memperkuat tim di laga final.
Akibat situasi itu, ribuan penonton melempar botol ke lapangan dan melampiaskan emosi dengan membakar perlengkapan pertandingan.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Polres Pacitan sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah panitia serta saksi mata. Namun, upaya mengidentifikasi pelaku utama kerusuhan terhambat karena kamera CCTV yang seharusnya merekam kejadian ikut terbakar.
"Karena massa kami sulit mengidentifikasi para pelaku mas karena CCTV VAR juga ikut terbakar," jelas Yuyun.
Meski demikian, aparat tetap berkomitmen menindaklanjuti kasus ini demi menjaga kondusivitas dan memastikan peristiwa serupa tidak terulang.
Video Ricuh Beredar di Media Sosial
Kericuhan di laga final Soedirman Cup 2025 juga terekam dalam video amatir yang beredar luas di media sosial. Dalam rekaman terlihat massa membakar matras dan perlengkapan panitia, sementara asap mengepul di arena pertandingan.
Fenomena ini menuai keprihatinan masyarakat Pacitan karena Soedirman Cup sebelumnya dikenal sebagai ajang olahraga yang mampu mempersatukan ribuan penonton.
Selain itu, koordinasi pengamanan dengan aparat dinilai perlu ditingkatkan agar ke depan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman tetap menjadi lokasi yang aman dan kondusif bagi penyelenggaraan acara besar.
Kendati demikian, Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, juga menegaskan kondisi monumen tetap aman dan tidak mengalami kerusakan sedikit pun. "Aman, sementara yang rusak properti panitia," kata Ayub secara terpisah. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |