TIMES JATIM, PASURUAN – Aksi ribuan massa dari 10 desa di Kecamatan Lekok dan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang menolak rencana relokasi oleh pihak TNI AL dari lahan yang menjadi sengketa, membuahkan hasil.
Perwakilan warga yang berdialog dengan pihak Pemkab Pasuruan di Kantor Bupati Pasuruan, Rabu (4/9/2019) siang, mendapat dukungan dari Pemkab Pasuruan untuk menolak rencana relokasi yang direncanakan pihak TNI AL.
Perwakilan warga tersebut diterima oleh Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan KH.Mudjib Imron dan Sekda Agus Sutiadji. Dalam pernyataannya, Wabup Mudjib Imron menyatakan bahwa Pemkab Pasuruan menolak relokasi yang direncanakan oleh TNI AL, sebelum adanya kesepakatan dan musyawarah bersama.
Pemkab Pasuruan juga akan memfasilitasi secara aktif dengan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat, agar masyarakat dilahan sengketa tersebut mendapatkan hak-hak nya.
Mudjib Imron juga membantah adanya pernyataan Bupati dan Wabup, yang menyetujui relokasi. "Jadi tidak benar bila kami menyetujui relokasi, sebelum adanya kesepakatan bersama dan jalan keluar yang terbaik. Kami akan sampaikan dan terus perjuangkan aspirasi ini hingga ke tingkat pusat. Pada intinya masyarakat wilayah Timur juga Santri Pasuruan," kata Mudjib Imron dari atas mobil korlap aksi.
Setelah mendapatkan pernyataan dukungan dari Wabup tersebut, ribuan massa dari Kecamatan Lekok dan Nguling berangsur-angsur membubarkan diri dengan tertib. Aksi pun berlangsung kondusif dan aman. Meski pihak keamanan dari Polres Pasuruan Kota terlihat siaga menurunkan kendaraan Water Canon. (*)
Pewarta | : Robert Ardyan |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |