TIMES JATIM, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Jawa Timur terus memberikan pendampingan dan pengkaderan bagi para calon atlet potensial. Salah satunya cabang olahraga atau cabor squash. 

Berdasarkan catatan, Jatim pernah meraih 2 emas di cabang olahraga ini pada saat ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012 lalu. Hal tersebut disampaikan Dr. Syaiful Ma'arif selaku Ketua Umum Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jawa Timur. 

Alumnus S3 Unair ini menyampaikan bahwa PSI Jatim telah merancang dan merencanakan jangka panjang masa depan cabang olahraga squash agar bisa kembali menorehkan prestasi yang membanggakan bagi dunia olahraga di Jatim. 

"Beberapa hal sudah kita persiapkan, seperti tempat latihan, hingga pencarian calon-calon atlet potensial, untuk kita latih dan selanjutnya dapat berprestasi di kancah nasional," ungkapnya, Senin (31/1/2022). 

Dia menyebut selama ini memang terdapat beberapa kendala di lapangan terkait teknis misalnya tempat latihan. Sebelumnya, tempat latihan atlet squash berada di Atlas Sport Center, tapi saat ini lokasi tersebut kurang memungkinkan untuk tempat latihan.

Pengurus KONI Jatim saat agenda Musyawarah Olahraga Provinsi Jawa Timur, Senin (31/1/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Oleh sebab itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan tempat baru dan diharapkan bisa rampung akhir Februari ini.

"Kita sudah berkomunikasi dengan salah satu pemilik lapangan yaitu Dian Istana Club, yang sejauh ini kami nilai layak menjadi tempat latihan para atlet," tambahnya.

Lebih lanjut, Syaiful menjelaskan jika PSI Jatim tengah mempersiapkan beberapa program. Antara lain rencana musyawarah kerja nasional pengurus PSI di seluruh Indonesia. Musyawarah ini nantinya akan membahas berbagai agenda kerja untuk kemajuan para atlet squash secara nasional. 

"Dan tentunya, Jawa Timur akan bertindak sebagai tuan rumah," kata dia. 

Selain itu, PSI Jatim mempersiapkan jadwal pertandingan bagi para atlet dengan skala nasional, selain untuk menambah jam terbang para pemain, pertandingan yang akan dikemas melalui ajang turnamen ini diharapkan mampu membuat para atlet percaya diri untuk menghadapi ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) berikutnya. (*)