Berita

Penanganan Bangkai Paus di.Banyuwangi Terkesan Lamban, Kenapa?

Jumat, 05 Agustus 2022 - 23:13
Penanganan Bangkai Paus di.Banyuwangi Terkesan Lamban, Kenapa? Kondisi terkini bangkai paus yang terdampar di Dermaga Cinta Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Penanganan Paus Sperma yang mati di wilayah Dermaga Cinta, Kalipuro, Banyuwangi terkesan lamban. Petugas tim gabungan evakuasi masih memilih opsi untuk melakukan penguburan dengan langkah dipotong-potong.

Hingga kini, sudah terhitung 5 hari paus malang tersebut terkapar di bibir pantai. Pemkab Banyuwangi terus berupaya melakukan evakuasi. Mulai dari berusaha menarik tubuh paus dengan boot, hingga melakukan prosesi pemotongan pada Paus raksasa tersebut dengan harapan dapat menjadi bagian kecil agar lebih mudah untuk dipindahkan.

Setelah sehari semalam penuh, usaha yang dilakukan petugas gabungan itu tak membuahkan hasil yang dominan.

paus-yang-terdampar-di-Dermaga-Cinta-b.jpg

Tidak kehabisan akal, akhirnya didatangkan  3 alat berat guna memudahkan proses pemotongan bangkai terbengkalai itu. Namun, hasilnya masih sama. Ya, terlihat kurang optimal.

Lambannya proses evakuasi menimbulkan polemik di antara masyarakat sekitar. Pasalnya, munculnya bau tidak sedap dan menyengat membuat warga kian tak nyaman. Selain itu, air laut berubah menjadi merah akibat terkontaminasi darah dari si paus. Tentu hal itu menyebabkan pencemaran air laut.

Alief R. Kartiono, selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi mengatakan, pihaknya masih mencari opsi untuk menangani hal ini. Karena kejadian tidak diduga kali ini merupakan hal baru bagi mereka.

"Mudah-mudahan ikhtiar terakhir berhasil. Salah satunya yang disepakati adalah dengan cara usaha dipotong-potong kembali," katanya.

Masih Alief, dikarenakan minimnya peralatan, pada proses pemotongan hari sebelumnya petugas menggunakan gergaji kecil. Berangkat dari situ, pihaknya mengevaluasi agar ke depan upaya yang akan dilakukan lebih tertata sehingga menampakkan hasil sesuai dengan yang diinginkan.

"Kita upayakan untuk gergaji mesin yang lebih besar, supaya cepat tertangani dan tidak menyebabkan polusi," ungkap Alief pada TIMES Indonesia Jumat, (5/8/2022).

Sesuai Standard Operating Procedure (SOP) dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan terhadap penanganan pada mamalia laut terdampar dan dinyatakan tak bernyawa, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan, bisa dilakukan dengan cara dibakar, dikubur, dan atau ditenggelamkan.

paus-yang-terdampar-di-Dermaga-Cinta-c.jpg

Jika memilih dibakar, masih, Alief, perlu dikaji lebih lanjut dan dipertimbangkan, karena  tentu akan berdampak kepada lingkungan.

"Seharusnya ditenggelamkan. Tetapi, kapal yang menarik tidak kuat, pemberatnya harus lebih berat dari berat mamalia itu," jelasnya.

Untuk itu, tambah, Alief, sementara pihaknya akan melakukan upaya potong-potong kembali sambil melihat perkembangan ke depannya.

Diketahui, pukul 13: 00 WIB, tepatnya tadi siang, Pemkab Banyuwangi beserta tim evakuasi melakukan rapat koordinasi penanganan bangkai Paus yang bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi. Dan hasilnya sementara masih diberlakukan lagi upaya dipotong-potong untuk mengevakuasi tubuh jumbo si paus nahas. (*)

Pewarta : Fazar Kurniawan (MG-272)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.