TIMES JATIM, BLITAR – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Blitar kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak insan berbudi luhur melalui kegiatan Ke-SH-an. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan tahun ini mengadopsi pendekatan digital untuk menjangkau lebih dari 1.800 calon warga di seluruh ranting wilayah Blitar.
Kegiatan yang digelar serentak ini berlangsung di berbagai titik, dengan pusat kegiatan di Padepokan Sawentar, Kabupaten Blitar, Senin malam (9/6/2025).
Ketua PSHT Cabang Blitar, Kangmas Ibnu Sudibyo, menekankan bahwa proses Ke-SH-an bukan sekadar formalitas menuju pengesahan, melainkan wadah pembentukan karakter dan pendalaman spiritual yang sejalan dengan nilai-nilai luhur SH Terate.
“Saya berharap seluruh calon warga SH Terate bisa menjadi pribadi berbudi luhur, mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta menjadikan ajaran SH Terate sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Kangmas Ibnu di hadapan peserta.
Ia menambahkan bahwa yang terpenting dalam ajaran SH Terate bukan sekadar penguasaan teknik bela diri, melainkan keteguhan dalam memegang nilai kejujuran, tanggung jawab, dan semangat pengabdian sosial.
Tahun ini, PSHT Blitar memperkenalkan pendekatan digital dalam pelaksanaan Ke-SH-an. Melalui video interaktif, forum tanya jawab daring, dan evaluasi berbasis sistem elektronik, para peserta dari berbagai ranting dapat mengikuti materi secara serempak dan intensif.
“Dengan pendekatan digital, kita tidak hanya menjaga kualitas pembelajaran Ke-SH-an, tetapi juga menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Generasi muda kita sudah akrab dengan teknologi, maka kita pun harus menyesuaikan metode tanpa mengurangi nilai-nilai inti ajaran SH Terate,” ujar Ibnu.
Kegiatan ini melibatkan materi mendalam mengenai filosofi pencak silat, sejarah organisasi, serta tanggung jawab moral sebagai warga SH Terate. Meski berlangsung daring, antusiasme para peserta tetap tinggi.
Salah satu peserta dari Komisariat UNU Blitar, Aditya (30), mengungkapkan bahwa pendekatan digital tidak mengurangi makna spiritual dan edukatif kegiatan tersebut.
“Awalnya saya sempat khawatir tidak bisa memahami tapi ternyata lewat digitalisasi tetap terasa maknanya. Banyak ilmu yang kami dapatkan, dan kami semakin siap menjadi warga SH Terate yang sesungguhnya,” ujarnya.
Dalam suasana yang khidmat, para peserta menunjukkan kesungguhan mengikuti setiap sesi, termasuk dalam diskusi dan evaluasi.
Kangmas Ibnu mengakhiri kegiatan dengan pesan mendalam bahwa SH Terate adalah jalan pembentukan manusia seutuhnya—berbudi pekerti, siap mengabdi untuk bangsa, dan membawa kedamaian di mana pun berada.
“SH Terate bukan sekadar organisasi silat, melainkan wadah pembentukan manusia yang berbudi pekerti, yang siap membawa kedamaian dan keteladanan di mana pun berada,” pungkasnya.
Kegiatan Ke-SH-an ini menjadi bukti bahwa PSHT Blitar terus berinovasi dan relevan dengan perkembangan zaman, sembari tetap menjaga akarnya pada nilai-nilai luhur yang telah Diwariskan sejak generasi awal. (*)
Pewarta | : Zaenal Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |