https://jatim.times.co.id/
Berita

Dibangun Pada Abad ke-17, Masjid Al-Ishaq Coper Cikal Bakal Pesantren Tegalsari Ponorogo

Jumat, 23 April 2021 - 08:04
Dibangun Pada Abad ke-17, Masjid Al-Ishaq Coper Cikal Bakal Pesantren Tegalsari Ponorogo Masjid Al-Ishaq di Desa Coper Jetis Ponorogo termasuk masjid tertua di Indonesia. (FOTO: Marhaban/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PONOROGOMasjid Al-Ishaq Coper yang berada di Desa Coper, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur ini termasuk masjid tertua di Indonesia. Diyakini dibangun di abad ke-17, masjid ini sering disebut masjid odotan tersebut merupakan masjid cikal bakal Pondok Pesantren Tegalsari yang didirikan Kiai Muhammad Besari yang dihadiahkan kepada puteranya Kiai Muhammad Ishaq.

Disebut 'odotan', konon saat pindahan 'molo' atau kayu utama pada atap kurang panjang sehingga diodot (diulur) agar bisa pas.

Masjid Al Ishaq b

Ada beberapa versi cerita tentang mengapa masjid ini dipindahkan dari Desa Tegalsari ke Desa Coper.

Menurut imam masjid Al-Ishaq  Jamal Nasuhi versi pertama adalah wujud kasih sayang antara  seorang bapak kepada anaknya agar segera mandiri.

"Kiai Ishaq dipaksa ayahandanya (Kiai Muhammad Besari) untuk segera membuka pondok pesantren dan berpisah dengan ayah bundanya," jelas  Jamal Nasuhi, Jumat (23/4/2021).

Menurutnya, Kiai Ishaq adalah putra kesayangan dari KH Muhammad Besari.

"Kiai Ishaq adalah putra kelima dari pendiri Tegalsari KH Muhammad Besari, dan merupakan putra kesayangannya," lanjut Jamal Nasuhi.

Versi lain menurut Jamal Nasuhi, perpindahan masjid dari Desa Tegalsari ke Desa Coper yang berjarak sekitar 4 Km setelah Sinuhun Pakubuwono II datang ke Pondok Gebang Tinatar Tegalsari.

Kedatangan Pakubuwono II tersebut karena Keraton Surakarta diserang pasukan kuning.

"Sinuhun Pakubuwono II  datang ke Tegalsari selain selain mengungsi juga mengatur strategi untuk menyerang balik pasukan kuning," cerita Kamal Nasuhi.

Dan ketika Sinuhun Pakubuwono pulang ke Surakarta, KH Muhammad Besari mengutus salah satu santrinya Bagus Harun untuk mengawalnya.

Dari kedatangan Sinuhun Pakubuwono II ke Pondok Gebang Tinatar Tegalsari ada satu makna yang tersirat, pertama Sinuhun Pakubuwono II yang meminta masukan dari ulama, ada rasa hormat seorang penguasa kepada ulama.

Masjid Al Ishaq c

Dilain pihak KH Muhammad Besari adalah seorang rakyat yang berkedudukan sama dengan rakyat lainnya dalam bernegara.

"Satu kehormatan dikunjungi Sinuhun Pakubuwono II , dari sini tersirat tentang penguasa yang mengunjungi ulama, dan ulama yang menghormati penguasa dalam bernegara," ulas Jamal Nasuhi.

Tak lama berselang setelah kedatangan Sinuhun Pakubuwono II tersebut masjid yang bercorak Mataraman yang semula berada di Desa Tegalsari dipindahkan ke Desa Coper.

Dan KH Muhammad Besari membangun masjid baru di Tegalsari dengan corak Mangkunegaran sebagai bentuk pengakuan kedaulatan pemerintahan Sinuhun Pakubuwono yang menjadi raja Surakarta.

Meski dalam situasi pandemi Covid-19, saat Ramadan seperti sekarang ini Masjid Al-Ishaq masih ramai dikunjungi orang yang beribadah.

"Masih banyak pula yang itikaf di masjid yang dibangun 1740 M. Dan biasanya para pendatang juga menyempatkan berziarah ke makam Kiai Mohammad Ishaq yang berada dibelakang masjid," kata imam masjid Al-Ishaq Coper Ponorogo. (*)

Pewarta : M. Marhaban
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.