Berita

Partai Golkar Siap Menjadi Jembatan Tajamnya Polarisasi Politik

Rabu, 01 Maret 2023 - 15:41
Partai Golkar Siap Menjadi Jembatan Tajamnya Polarisasi Politik Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, Siadi SH. (FOTO: Arsip TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGPartai Golkar tidak ingin polarisasi politik yang memecah semakin tajam terutama menjelang Pemilu 2024.

"Itulah yang menjadi alasan mengapa Partai Golkar selalu siap menjadi jembatan untuk menyatukannya," kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, Siadi SH.

Itu pula antara lain yang telah ditekankan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Sarmudji menyusul pengumuman dari ARCI (Accurate Research and Consulting Indonesia), bahwa elektabilitas  Partai Golkar di Jatim naik di urutan ke tiga.

Polarisasi politik memiliki definisi,  dua kelompok berpaham dan pandangan yang berbeda secara politis.

Polarisasi politik itu akan terjadi ketika masyarakat terbelah dalam dua kutub bersebrangan karena isu, kebijakan, atau ideologi. Fenomena ini tergolong baru dalam perpolitikan di Indonesia.

Itu akan terjadi karena komitmen yang kuat terhadap suatu budaya, ideologi, atau kandidat sehingga memecah suatu kelompok.

Polarisasi membuat sebuah kelompok menganggap pandangan dan prinsipnya yang paling benar, dan beranggapan bahwa kelompok yang bersebrangan itu salah dalam pandangan politik dan moralitasnya.

Kecenderungan makin tajamnya polarisasi politik yang memecah masyarakat  akhir-akhir ini menjadi salah satu fenomena. "Itu perlu dicegah," kata Siadi lagi

Mengapa Partai Golkar selalu siap menjadi jembatan polarisasi tajam yang memecah belah masyarakat, lanjut Siadi, karena Partai Golkar itu partai tengah, jadi karya nyata yg dilakukan Golkar adalah untuk semuanya.

Dengan Partai Golkar menjadi partai Tengah, lanjutnya, maka harapan Partai Golkar adalah menyatukan yang terbelah, merukunkan yang bertikai, mempertemukan yang saling menjaga jarak. Negara ini tidak akan stabil bila rakyat tajam terbelah.

"Stabilisasi adalah syarat utama untuk membangun," tambahnya. Bila tajamnya polarisasi itu dibiarkan, maka yang  terjadi adalah akan terbangun dendam politik.

Sedangkan demokrasi, kata dia lagi, prinsipnya adalah penghormatan terhadap hak dan kewajiban sesama warga negara. "Tanda-tanda tajamnya polarisasi menuju pilpres saat ini sudah tampak. Pilkada DKI dan Pilpres kampret sama cebong tidak boleh ada lagi," ujar Siadi.

Karena itu terkait Pilpres, mengapa DPP Golkar dan Partai lain telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. "Ya harapannya, pilpres ini diikuti lebih dari 2 peserta , sehingga tidak berhadap hadapan.

Beberapa poin penting dalam menyikapi hasil survei ARCI, DPD Partai Golkar Jawa Timur antara lain tetap bersyukur tapi tidak terlena karena perjalanan masih panjang.

Meneruskan inovasi yang telah dilakukan DPD Golkar  provinsi dalam berkomunikasi langsung dengan rakyat, dan menjadikan partai Golkar terus bersambung dengan kehendak rakyat.

Memanfaatkan ruang media sosial yang terbuka lebar sebagai instrumen untuk menjangkau pemilih terutama anak-anak muda. Meneruskan konsolidasi organisasi dan persiapan saksi dalam pemilu 2024.

Selain itu juga menjadikan Partai Golkar sebagai jembatan atas polarisasi tajam di masyarakat. Golkar adalah jalan tengah, sekaligus opsi terbaik di tengah menguatnya politik kebencian. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.