TIMES JATIM, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso memulai Festival Muharam 1447 H dengan gebyar dan bazar UMKM di 23 kecamatan. Tak terkecuali di Grujugan. 

Perayaan Gebyar Muharam 1447 H di Kecamatan Grujugan tak hanya menjadi ajang syiar keagamaan, tetapi juga terbukti menjadi motor penggerak ekonomi desa. 

Melalui bazar dan ragam kegiatan kreatif, kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM lokal.

Ketua Panitia Gebyar Muharam Kecamatan Grujugan, Adhi Purwo menjelaskan, acara yang digelar mulai 27 Juni hingga 5 Juli 2025 ini dipusatkan di halaman kantor Kecamatan Grujugan. 

Sebanyak 16 stand turut meramaikan bazar, melibatkan pelaku UMKM dari 11 desa se-Kecamatan Grujugan. Selain itu, stand-stand lain berasal dari unsur Korwil Bidang Pendidikan, Fatayat NU, Puskesmas, Himpaudi, hingga Pondok Pesantren Ar-Ridwan.

Bazar dibuka setiap hari mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Stand-stand tersebut menjajakan berbagai produk unggulan, mulai dari kuliner, makanan ringan khas desa, hingga produk fesyen. 

“Tak hanya berorientasi ekonomi, acara ini juga menyajikan pelayanan kesehatan gratis, launching klinik pertanian, hingga kegiatan donor darah,” kata dia, Rabu (2/7/2025). 

Menariknya, setiap malam juga diisi dengan berbagai lomba dan pertunjukan seni. Mulai dari lomba kaligrafi untuk pelajar SMP dan SMA sederajat, fashion show muslim anak-anak, lomba tartil, mewarnai, sholawat, hingga zafin. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk datang dan memeriahkan.

Menurutnta, setiap stand bisa meraih omzet harian sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Artinya, perputaran uang setiap malam dalam kegiatan ini bisa mencapai Rp 4,8 juta.

“Gebyar Muharam merupakan sinergi yang berhasil antara pemerintah kecamatan, masyarakat, dan berbagai elemen lokal untuk menggerakkan ekonomi, memperkuat budaya, sekaligus mempererat ukhuwah dalam momen tahun baru Islam,” pungkasnya. (*)